Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Astaga, Dijilat Anjing Pria Ini Harus Amputasi Tangan & Kaki

  |   HaiBunda

Minggu, 29 Sep 2019 12:40 WIB

Tangan dan kakinya harus diamputasi setelah dijilat anjing kesayangannya. Bahkan, sebagian wajahnya harus rusak akibat infeksi berbahaya.
Ilustrasi anjing peliharaan/ Foto: iStock
Jakarta - Setahun lalu, menjadi hari terburuk untuk Greg Manteufel saat dipaksa untuk mengamputasi kaki dan tangannya. Hal itu terjadi akibat hal yang dianggap sebagai sepele, Bun, yaitu jilatan seekor anjing.

Manteufel adalah seorang pelukis dari West Bend, Wisconsin, yang dilarikan ke rumah sakit pada 26 Juni 2018. Setelah dia mengalami demam dan lemas pada sekujur tubuhnya.

Hidupnya berubah drastis sejak saat itu, karena Manteufel juga ternyata harus kehilangan sebagian wajahnya. Dia bahkan tak ingin berbuat jahat pada anjing pit bull kesayangannya, Ellie. Meskipun telah menyebabkan dia sakit parah.

Manteufel bahkan mengaku kalau masih mencintai anjingnya. Hingga sejauh ini, Ellie tetap ada di sampingnya. Dipeluk, tidur, dan duduk di bawah kaki meja makan. Bahkan anjingnya itu tetap menjilatinya sejak dia diamputasi dan pulih kembali.

"Kami mencintainya seolah dia putri kami," kata Manteufel kepada Time yang dilansir People.

Astaga, Dijilat Anjing Pria Ini Harus Amputasi Tangan & KakiIlustrasi anjing peliharaan/ Foto: ABC News

Dokter menemukan infeksi darah pada tubuhnya yang disebabkan capnocytophaga. menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), itu adalah bakteri yang ditemukan di mulut anjing dan kucing.

Meski begitu, Manteufel dan keluarganya memutuskan untuk tidak melakukan serangkaian tes untuk kuman capnocytophaga. "Kami tidak akan menyingkirkannya jika itu yang menyebabkanya. Kami hanya akan mencintainya sampai mati," lanjut Manteufel.

Perkembanganan selanjutnya, sedang dilakukan tes apakah nanti ada kecurigaan jika dia terinfeksi lagi. Dokter berharap dia mengetahui penyebab Mantuefel terinfeksi untuk membantu orang lain menghindari apa yang telah dia alami.

Meskipun bakteri capnocytophaga menyebabkan demam hingga harus mputasi, faktanya malah tidak menyebabkan hewan penyebarnya merasa kesakitan. Penularan ke manusia lewat liur adalah kejadian yang sangat langka. Catatan CDC menyebutkan, demam, diare, sakit kepala, dan muntah.Sedangkan menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional, infeksi ini juga dapat menyebabkan sepsos parah dan syok septik fatal, gangren pada jari atau ekstremitas.

Pelajaran dari kejadian yang dialami Mentuefel, sangat penting menjadi perhatian untuk Bunda dan keluarga yang memiliki hewan peliharaan. Saat hewan peliharaan sangat dekat dengan anggota keluarga, perlu dijaga baik-baik kesehatan kebersihan tubuhnya.

Melansir Insider, infeksi capnocytophaga pada umumnya terjadi pada kucing dan anjing yang sehat. Sebanyak 74 persen anjing memiliki bakteri di mulutnya, dan tidak pernah sakit. Kucing juga menjadi inang bagi capnocytophaga, yang bisa saja menularkannya pada manusia.

Orang yang telah terjangkit infeksi ini akan mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Spesialis penyakit menular, Dr. Thomas Butler mengatakan bahwa bakteri capnocytophaga dapat menyebar ketika air liur bersentuhan dengan luka terbuka. Di mana pun kulitnya rusak, atau selaput lendir seperti mata, hidung, atau mulut.


Itu sebabnya jilatan dari kucing atau anjing di bagian wajah bisa jadi masalah. Menurut CDC, gejalanya sendiri bisa berubah seperti lemas, kebingungan, muntah, nyeri otot dan persendian pada 1-14 hari setelah terpapar bakteri.

Infeksi dapat meningkat menjadi komplikasi yang berpotensi mematikan seperti sepsis, peradang yang mengancam jiwa saat tubuh melawan penyakit. Tanda-tandanya mengalami demam tinggi, kedinginan, nyeri hebat, napas pendek, detak jantung tinggi, pusing, dan kulit berkeringat.

Saat dicurigai infeksi dan kondisi memburuk, segera dapatkan bantuan medis. Infeksi juga dapat menyebabkan nekrosis dan gangren, kematian jaringan yang menyebabkan amputasi seperti dialami Menteufel.

Orang-orang yang berusia lanjut lebih rentan terserang sepsis akibat infeksi capnocytophaga. Menurut laporan kasus 2016, sistem kekebatan tubuh yang menurun akibat bertambahnya usia menjadi penyebabnya. Apalagi saat beranjak tua, orang-orang lebih memungkinkan memiliki hewan peliharaan.

Bunda perlu hati-hati karena ternyata anjing lebih memungkinkan menularkan bakteri tersebut dibanding kucing. Meskipun paling sering melalui gigitan. Goresan hewan juga menyebarkan kuman. Jadi, ajarkan anak-anak untuk segera mencuci bagian tubuh yang terkena gigitan hewan. Gunakan sabun dan air bersih sesegera mungkin. Sebab, hal itu dapat membawa banyak bakteri termasuk rabies.

Simak juga manfaat kulit pisang untuk mengatasi gigitan nyamuk!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda