Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Hati-hati Pilih Deodoran & Parfum, Bisa Bikin Bayi Mogok Nyusu

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 30 Sep 2019 16:22 WIB

ASI Perah paling berpotensi beraroma sabun. Bukan karena salah menyimpannya, coba periksa deodoran dan parfum yang Bunda pakai.
Penyebab ASI beraroma sabun/ Foto: iStock
Jakarta - Bunda, ada yang pernah mencium ASI miliknya sendiri? Tanpa disangka, ada ASI yang aromanya menyerupai makanan yang mereka konsumsi lho.

Tapi, ada juga lho sebagian Bunda yang merasakan kalau ASI-nya justru beraroma sabun. Kok bisa ya? Bagi Bunda yang kerap memerah ASI dan disimpan di dalam freezer, seringkali menemui masalah semacam ini. Tak sedikit yang mengungkapkan kalau ASI yang disimpan tersebut beraroma sabun. Alhasil, bayi pun menolak menyusu karena aroma yang dihasilkan tersebut.

Melansir Breast Feeding support, ASI umumnya memang memiliki sedikit bau. Terkadang, bau atau rasanya seperti sesuatu yang baru saja dimana ibu, atau disimpan di sebelah bahan dapur seperti bawang merah atau bawang putih di dalam lemari es.

Tetapi nih, Bun, ada juga yang menemukan kalau ASI yang mereka produksi tersebut justru berbau sabun, logam atau bahkan sedikit asam. Wah, pantas saja si kecil menolak menyusu karena alasan tersebut.

Sebenarnya, ketika ASI perah disimpan dengan tepat, ASI sangatlah kuat dan tidak mudah rusak karena kontaminasi bakteri karena penuh dengan faktor pelindung. Tetapi kemudian faktor lainnya seperti obat atau suplemen yang Bunda konsumsi selama menyusui ternyata dapat mencemari ASI dengan aroma baru. Bisa jadi juga karena pemakaian deodoran, parfum, atau krim puting yang kuat dimana menyebabkan rasa ASI menjadi tidak enak.

Hati-hati Pilih Deodoran & Parfum, Bikin ASI Jadi Beraroma SabunPenyebab ASI beraroma sabun/ Foto: iStock

Aroma sabun atau asam biasanya juga dianggap berkaitan dengan aktivitas enzim pencernaan lemak yang disebut lipase. Pada prosesnya, lipase dalam ASI bertugas memecah lemak menjadi asam lemak (disebut proses lipolisis) dan asam lemak inilah yang dianggap menyebabkan rasa sabun.

Dalam perut bayi sendiri, lipase membantu mencerna lemak dan dalam susu yang disimpan dan proses lipolisis dapat membantu melindungi ASI dari mikroorganisme karena ada efek anti-mikroba.

Nancy Mohrbacher, IBCLC, FILCA, yang merupakan penulis buku menyusui menyusui mengatakan meski ASI menjadi terasa aroma sabun, sesungguhnya ASI tetaplah aman untuk bayi, Bun.

"ASI yang rasanya seperti sabun tetap aman untuk bayi dan banyak bayi yang minum ASI seperti ini tanpa masalah," kata Mohrbacher dikutip dari Womens Health Day.

Meski demikian, Mohrbacher mengingatkan masalah akan menjadi serius jika bayi justru tidak mau menerima ASI yang rasanya seperti sabun. Ketimbang ASI terbuang percuma, ada baiknya mencari alternatif lain. Salah satunya dengan pendekatan memanaskan ASI sebelum mendinginkan atau membekukannya untuk menonaktifkan lipase serta mencegah pemecahan lemak terjadi.

Ingat ya, Bun, memanaskan ASI ini tidak dianjurkan secara rutin karena dapat membunuh sel-sel hidup dalam ASI. Sehingga, ketika bayi Bunda tidak dapat menerima ASI yang dipompa, pendekatan tersebut dapat dilakukan agar ASI yang tersimpan dapat digunakan.

Semoga membantu, Bun!

Bunda, pelajari juga yuk cara membuat bayi sendawa setelah menyusui.

[Gambas:Video Haibunda]

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda