Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tak Lagi Tabu, Jangan Malu Ajari Anak Kebersihan Organ Intim

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 24 Sep 2019 17:21 WIB

Kebersihan organ intim khususnya wanita sering dianggap tabu, sebagai orang tua milenial jangan malu ajari anak soal itu, Bun.
Tak Lagi Tabu, Jangan Malu Ajari Anak Kebersihan Organ Intim/ Foto: iStock
Jakarta - Bicara soal organ intim agaknya masih tabu ya, Bun? Terutama bagi para wanita, kesehatan organ intim dianggap privasi, hanya dirinya sendiri yang tahu. Namun, tahu enggak sih, Bun? Kalau sedari dini anak perlu diajari untuk menjaga kebersihan organ intim?

Terkait ini, selebgram dan influencer Tyna Kanna Mirdad menceritakan pengalamannya dalam mengajari kedua anak perempuannya kebersihan organ intim. Ya, semuanya dimulai dari sang ibu lebih dahulu. Berkaca dari pengalamannya saat SMA, Tyna mengalami keputihan parah.

"Saya enggak mau ceritakan ini ke Mama saat itu. Akhirnya, saya minta temani kakak ke dokter dan diberi antibiotik. Dari situ, saya mulai concern dengan kebersihan organ intim," ujar menantu Lydia Kandou ini di sela-sela acara peluncuran produk Corinne de Farme Intimate Series, di sebuah restoran, di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019).

Tyna merasa kebersihan organ intim begitu penting. Oleh karena itu ia memilih bahan-bahan alami untuk putri sulungnya, Alaia. Ia tak memilih sabun kebersihan organ intim sembarangan dan mulai mengedukasi anaknya lewat obrolan. Tyna pun tak menyembunyikan sabun khusus keintiman di kamar mandinya agar anak-anaknya tahu.

"Mereka tahu, saat ada sabun intim di kamar mandi. Alaia (si sulung) mulai kelihatan malu. Saya berusaha membuat anak terbuka dengan apa yang dialami. Ingat waktu dahulu, saya merasa hal ini tabu banget," tutur Tyna.
Tyna Kanna Mirdad dan keluargaTyna Kanna Mirdad dan keluarga/ Foto: Dok. Instagram/tynakannamirdad
Tyna juga bersyukur dengan perkembangan teknologi, ia bisa cari informasi yang positif seperti kebersihan organ intim. Ia merasa pembahasan organ intim ini harus dikupas tuntas.

Nah, kalau menurut psikolog Tara de Thouars, sebetulnya anak itu mulai paham ada perbedaan laki-laki dan perempuan itu sekitar usia 5 tahun. Dari situ, kita sudah mulai mengedukasi. Kadang-kadang mereka akan bertanya, 'Kok Bunda sama Ayah beda?'. Pertanyaan itu bisa dijadikan pintu untuk memberitahu anak.

"Paling enggak dia paham ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki. Merawatnya berbeda, contohnya, 'Kalau kamu mau pipis, ceboknya harus seperti ini ya? Kalau kakak beda, karena organ kakak beda sama kamu,'" ujar Tara saat ditemui usai acara.

Nanti, anak perempuan ketika sudah mulai puber sekitar 10 - 12 tahun, kita beritahu lagi, Bun. Anak perlu diberitahu tentang menstruasi, tumbuh payudara. Hal ini penting karena biasanya mereka akan malu karena merasa berbeda.

"Bahkan (mereka) merasa jijik gitu. Kita perlu tekankan bahwa ini sesuatu yang normal, enggak perlu merasa cemas. Kemudian ketika sudah puber kita kenalkan lagi tentang kebersihan organ intim, keputihan dan sebagainya," ujar Tara.

Simak juga tips dari dokter memilih pembalut yang baik dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda