Jakarta -
Setelah terjerat kasus narkoba, komedian
Nunung dan sang suami, Iyan Sembirang kini menjalani proses rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur. Dilansir
InsertLive, Nunung mengungkap dirinya lebih khusyuk menjalankan ibadah dari sebelumnya. Ia khusyuk beribadah karena tak dipadati aktivitas syuting dan lainnya.
"Iya ibadahnya lebih khusyuk. Ya kan syuting kan, di sini lebih banyak waktu untuk ibadah," kata Nunung saat ditemui jelang sidang perdana kasus narkobanya.
Selain itu, saat ditanya kangen bekerja, Nunung juga spontan mengaku kangen bekerja di dunia hiburan. "Kangen lah, kangen kerja," tegasnya.
Di RS,
Nunung juga berbagi cerita kalau ia rajin olahraga. Selain olahraga, setiap akhir pekan tepatnya hari Sabtu, Nunung melakukan karaoke dengan temannya yang direhab.
"Kalau malam minggu kita karaokean. Makan-makan enak, teman-teman di lapas direhab, mereka baik-baik banget, enjoy. Kalau pagi masak, kalau Bang Iyan olahraga," tutur Nunung.
 Nunung dan Iyan/ Foto: Nunung dan suami, July Jan Sambiran beserta barang bukti kasus narkoba diserahkan ke Kejari Jakarta Selatan. (Istimewa) |
Nunung bilang, perkembangan tubuhnya kini lebih bugar dan sehat. Berat badan Nunung pun disebut turun. Terkait proses rehab yang dialami Nunung, menurut peneliti dr.Hari Nugroho peneliti dari Institute of Mental Health Addiction and Neurosience (IMAN), proses rehabilitasi biasanya terdiri atas tiga tahap.
"Tahap pertama adalah gejala penanganan putus zat atau yang biasa disebut detoksifikasi, kedua adalah rehabilitasi non medis, dan ketiga adalah after care. Lamanya rehabilitasi tak bisa diperkirakan karena bergantung pada besarnya ketergantungan, serta kondisi penyerta pengguna," ujarnya dikutip dari
detikcom.
Pada tahap pertama, dokter memeriksa kondisi fisik dan mental pengguna narkoba. Dokter akan memutuskan jika pengguna perlu mengonsumsi obat untuk mengurangi gejala putus zat. Pemberian obat tergantung dari jenis narkoba dan berat ringannya gejala putus zat.
Pada tahap kedua, dokter menganggap kondisi pengguna sudah cukup stabil sehingga bisa dipindahkan ke asrama atau pondokan bersama pengguna lainnya. Dalam tahap ini, pengguna mulai menerima terapi sosial misal therapeutic communities (TC). Dalam metode ini diterapkan prinsip dari, oleh, dan untuk pengguna.
Metode sosial lain yang digunakan adalah 12 steps (dua belas langkah) dan pendekatan keagamaan. Pada tahap terakhir, pengguna dinyatakan sudah bisa keluar dari pusat
rehabilitasi. Selanjutnya, pengguna akan menerima pendampingan misal support group,
Simak juga cerita Nunung kangen syuting malalui video berikut:Â
[Gambas:Video 20detik]
(aci/som)