Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Putuskan Berpisah, Ini 6 Cara agar Pasangan Cerai Baik-baik

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 04 Oct 2019 17:33 WIB

Selama proses cerai, ada hal-hal penting yang harus dipersiapkan agar hubungan dengan mantan tetap terjalin baik.
Ilustrasi perceraian/ Foto: iStock
Bercerai bukan sekadar berpisah untuk menjalani hidup masing-masing, Bun. Sebelum memutuskan bercerai, baiknya semua direncanakan dengan matang.

Mengutip Glamour, kita tidak tahu apa yang akan terjadi sebelum atau sesudah bercerai. Langkah awal yang tepat adalah membuat perencanaan dengan orang yang mampu menangani masalah kita.

Sejauh ini, belum ada acuan yang tepat untuk orang yang akan bercerai. Namun, beberapa pakar bisnis percaya, sebelum cerai, baiknya kita mendapatkan bimbingan, baik dari segi kesehatan emosional maupun sisi finansial.

Pengacara bidang perceraian, Jacqueline Newman menyarankan, agar seseorang rajin menulis jurnal setelah menikah. Saat bercerai, cerita yang kita tulis bisa membantu untuk mengingat detail masalah dan bisa digunakan sebagai dokumentasi saat di pengadilan.

Sebelum bercerai, persiapan yang matang memang diperlukan. Melansir dari Equitable Meditation, berikut 6 cara untuk mempersiapkan perceraian menurut divorce coach dan co-founder Equitable Meditation Services, Cheryl Dillon, CPC.

Klik next untuk lihat penjelasannya, Bun.

Simak juga cerita Shezy Idris yang harus menangis dan meminta maaf pada anaknya karena bercerai di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



Persiapan Perceraian

Ilustrasi perceraian/ Foto: iStock

1. Pilih opsi perceraian yang damai

Banyak pilihan untuk bercerai. Bisa melalui 'perang' di pengadilan, minta bantuan banyak orang untuk terlibat, atau dengan cara mediasi.

Luangkan waktu untuk memikirkan opsi yang ada. Sebisa mungkin pilih jalan bercerai yang damai.

2. Terorganisir

Selama proses cerai, keputusan yang dibuat bisa memengaruhi anak-anak dan masa depan kita. Semakin terorganisir, semakin baik menghasilkan kesepakatan dua belah pihak.

Jika perlu, minta bantuan seorang profesional untuk membantu dan membimbing selama proses cerai. Salah satu yang perlu terorganisir adalah rencana finansial. Misalnya proyeksi pengeluaran bulanan setelah bercerai dan tinggal di rumah terpisah atau membuat daftar aset dan hutang selama menikah.

3. Bertanggung jawab

Jangan menjadi pengamat pasif, Bun. Karena ini perceraian kita, jadi tanggung jawab kita untuk ambil bagian dan mengendalikan prosesnya.

"Profesional boleh memberikan pilihan, tapi yang membuat keputusan kita sendiri. Jika kita aktif, proses perceraian mungkin akan memakan waktu cepat, biaya yang dikeluarkan tidak banyak, dan stres yang dialami sedikit," kata Dillon.

Persiapan Perceraian

Ilustrasi perceraian/ Foto: iStock

4. Dukungan

Dukungan selama proses cerai dibutuhkan agar kita bisa menghadapinya dengan cara sehat, konstruktif, dan emosi terkendali. Perlu diingat, bercerai bukan berarti kita terisolasi dan sendirian ya.

5. Tetap dalam integritas

Tidak peduli seberapa marah atau merasa dikhianati, jangan biarkan kita tidak mendapatkan yang terbaik dan keluar dari integritas sendiri. Meski sulit, kita perlu fokus untuk menjaga diri secara fisik, mental, emosional, dan spiritual sehingga dapat membuat keputusan dengan benar.

"Jika perlu, mintalah bantuan terapis, mulailah berolahraga seperti meditasi, makan makanan sehat, tidur cukup, dan paling penting berpikir positif," ujar Dillon.

6. Fokus pada gambaran yang lebih besar

Keputusan yang harus diambil selama proses cerai akan memengaruhi kita dan anak-anak ke depannya. Jadi, jangan terjebak dalam pertengkaran atau selalu berusaha menjadi benar.

"Tidak ada yang menang dalam perceraian, tapi jika kita fokus pada yang penting seperti anak-anak, kita akan memiliki peluang cerai yang damai," pungkas Dillon.


(ank/rdn)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda