Jakarta -
Belakangan, nama selebgramÂ
Alodita menjadi bahan perbincangan di media sosial. Alodia membuat testimoni tentang kekecewaannya pada pelayanan kesehatan di Indonesia.
Dalam testimoni yang diunggahnya di
media sosial, Alodita mengeluarkan kata 'busuk' untuk menggambarkan pengobatan dan tenaga kesehatan di RI. Tapi, postingan itu sudah dia hapus, Bunda.
Meski begitu, beberapa pihak bereaksi keras tentang postingan Alodia. Salah satunya dokter Mesty Ariotedjo.
Di akun
Instagram milikinya, Mesty menanggapi curhat Alodia. Ia pun menekankan jika tidak sepantasnya semua tenaga medis di Indonesia dianggap buruk. Mesty berusaha membela rekan sesama dokter yang menurutnya rela meninggalkan keluarga untuk merawat pasien.
"Coba dipikirkan kembali, apakah komentar anda berdasar? Apakah testimoni segelintir orang dan sedikit dokter di Indonesia yang anda temui dapat merepresentasikan pelayanan dokter dan kesehatan di seluruh Indonesia?," tulis Mesty, dikutip dari
detikcom.
"Apakah pantas anda mengeluarkan kata "busuk" kepada dokter yang mungkin sudah berjasa kepada banyak pasiennya?," sambungnya.
Mesty juga menegur selebgram itu karena berasumsi tanpa data dan fakta. Ia juga menyayangkan ucapan Alodita yang bisa saja memengaruhi banyak orang.
"Anda harus sadar anda adalah influencer, yang artinya memberikan pengaruh. Anda memiliki sesuatu yang spesial, bahwa omongan anda didengar banyak orang. Anda panutan banyak orang. Apa yang anda ucapkan seharusnya berdasarkan data dan fakta, tidak berdasarkan asumsi karena pertanggungjawabannya besar," ujar Mesty.
 Selebgram Alodita/ Foto: dok. Instagram @alodita |
Tidak lama berselang, Alodita mengunggah permintaan maafnya, Bunda. Ia mengaku isi testimoninya adalah penilaian subjektif dari kekecewaannya terhadap layanan medis pada 2008 - 2014. Ini juga yang membuatnya berbagi cerita soal pengalamannya berobat ke Penang.
"Dalam kesempatan ini, saya ingin meminta maaf yang sedalam-dalamnya jika ada perkataan dan cara penulisan dalam sharing saya beberapa hari lalu tentang pengobatan di Penang yang dirasa mendiskreditkan pihak-pihak tertentu. Saya mohon maaf," tulis Alodita.
"Saya tekankan bahwa pendapat dan opini subjektif saya mengenai kekecewaan di atas tidak ada maksud untuk ditujukan ke semua teman-teman yang berprofesi sebagai dokter maupun berlatar belakang bidang kesehatan. Sekali lagi untuk ini saya memohon maaf jika penulisan dan penyampaian saya menyinggung," lanjutnya.
[Gambas:Instagram]
Menggunakan media sosial memang harus hati-hati, Bun. Jangan sampai curahan hati kita menyinggung orang lain ya.
Kata psikolog anak dan keluarga, Amanda Margia Wiranata, seseorang yang sudah dikenal atau publik figur haruslah menjaga tutur kata di media sosial. Jangan sampai berakibat negatif untuk dirinya dan keluarga.
"Mau siapapun kita, apalagi publik figur haruslah menjaga postingan-postingan. Jangan sampai melukai orang lain atau berakibatÂ
negatif terhadap keluarga kita," kata Amanda.
Tapi, Amanda tidak menampik jika manusia tidak lepas dari
kesalahan. Psikolog dari Universitas Indonesia ini juga mengingatkan agar kekeliruan yang kita buat dijadikan pelajaran supaya bisa lebih menjaga diri dan berhati-hati.
Kemajuan teknologi juga bisa memengaruhi anak-anak di media sosial. Bunda simak penjelasannya di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/muf)