Jakarta -
Bunda, mengikuti perkembangan berita soal
penusukan Wiranto? Ternyata tragedi yang dialami Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini, menjerat kasus hukum dari berbagai kalangan.
Salah satunya yang paling mengejutkan dialami Irma Nasution, istri Dandim Kendari, Kolonel Hendi Suhendi. Permasalahan ini bermula saat Irma membuat status bernada nyinyir terkait penusukan Wiranto di Facebook miliknya.
Meski sekarang posting-an tersebut sudah dihapus, tak membuat permasalahan selesai. Kasus itu berlanjut, hingga membuat sang suami harus diberhentikan dari jabatannya sebagai Dandim Kendari.
Melansir
detikcom, Irma menangis saat menghadiri serah terima jabatan suaminya, Kolonel Hendi Suhendi. Enggak cuma itu saja, karena Hendi harus menanggung hukuman selama 14 hari. Serta tidak mendapatkan jabatan apapun di kesatuannya.
"Saya terima, saya terima salah. Saya tetap terima apa yang jadi keputusan pimpinan. Dijadikan pelajaran buat kita," kata Hendi sambil merangkul sang istri.
 Irma Nasution istri Dandim Kendari/ Foto: Antara Foto/Jojon |
Tentu hal itu mengagetkan kita semua ya, Bunda. Hendi dan Irma tak sendiri, karena kasus serupa juga menimpa prajurit yang bertugas di Datasemen Kavaleri Berkuda Bandung. Seorang sersan dua berinisial Z, yang dikenai sanksi karena posting-an istrinya.
Kedua laki-laki ini harus lapang dada menerima keputusan pimpinan. Tanpa diduga-duga karier mereka hancur akibat ketidakhati-hatian istri dalam bermain media sosial. Sanksi kepada keduanya diambil berdasarkan pertimbangan terhadap pelanggaran terhadap Pasal 8a Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 yaitu hukum disiplin militer.
"Sehingga konsekuensinya kepada Kolonel HS tadi sudah saya tandatangani surat perintah melepas dari jabatannya dan akan ditambah dengan hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari, penahanan ringan selama 14 hari. Begitu juga dengan Sersan Z, telah dilakukan surat perintah melepas dari jabatannya dan kemudian menjalani proses hukuman disiplin militer," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa.
Dimana di dalamnya dijelaskan mengenai jenis-jenis hukum disiplin militer. Salah satunya mengatur tentang perbuatan yang bertentangan dengan perintah kedinasan, peraturan kedinasan, atau perbuatan yang tidak sesuai dengan Tata Tertib Militer.
"Ada ketidakpatuhan (Kolonel HS) terhadap perintah pimpinan yang memerintahkan jajaran untuk tidak memberikan komentar tentang masalah yang ada di medsos. Ada perintah pimpinan berkaitan agar prajurit dan keluarga tidak memberikan komentar apa pun di media sosial yang dapat merusak institusi citra TNI," papar Danrem Kendari, Yustinus.
Mengutip laman Facebook Birgaldo Sinaga, yang teman mengaku sebagai teman SMA Irma Nasution, diketahui jika istri Hendi Suhendi itu adalah teman seangkatannya di SMA 3 Medan, angkatan 1990. Birgaldo yang mencoba menelusuri kebenaran berita itu sempat enggak percaya, Bun.
Sebab menurutnya, Irma yang dikenalnya dulu adalah sosok anak gaul, dan menjadi bintang di sekolahnya. Rasanya sulit dipercaya, kalau Irma menulis status di media sosial dengan konten bernada nyinyir seperti itu.
Birgaldo mengingat-ingat, waktu terakhir kali bertemu Irma. Menurutnya, tahun 2010 lalu mereka bertemu di reuni akbar alumni Smantig Medan.
Saat di SMA, Irma mengambil jurusan Biologi. Sedangkan Birgaldo jurusan Fisika. Tapi saat kelas 1 SMA, kelas mereka bersebelahan, dan pacar Irma adalah teman sekelasnya.
Irma dikenal sebagai sosok yang ramah, bahkan dianggap sebagai 'kembang sekolahan' di angkatannya. Selain cantik, dia juga pintar bernyanyi karena suaranya merdu.
"Waktu acara reuni itu Irma kami dapuk sebagai penyanyi utama di panggung. Ia memimpin angkatan kami tampil menghibur tamu. Penampilannya waktu itu cukup modis. Dress code putih abu-abu dipadunya dengan rompi," tulis Birgaldo.
"Ada 3 lagu yang kami nyanyikan. Lagu Chrisye, Kuburan Band dan Situmorang. Irma menguasai banyak lagu. Memang dia jago bernyanyi.""
Belajar dari kasus yang menimpa Irma, memang sebaiknya seorang istri hati-hati dalam media sosial. Apalagi bagi seorang istri TNI yang tentunya memiliki tanggung jawab lebih di balik jabatan suaminya.
Mengutip laman
Tni.mil.id, seorang istri prajurit TNI dituntut untuk memiliki mental yang kuat, ketabahan, dan kemandirian. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahhanto, istri Panglima TNI, Hadi Tjahhanto yang mengatakan, kalau mereka harus siap jika sewaktu-waktu, suaminya diminta untuk bertugas dan ditempatkan di manapun.
Sifat kemandirian menjadi bekal utama jika istri harus menggantikan peran suami yang bertugas jauh dari keluarga. Seorang istri anggota TNI diharapkan mandiri dalam bertindak, mengatur diri sendiri, sesuai hak dan kewajibannya. Mereka tidak tergantung bantuan orang lain.
Seorang istri yang mandiri, dapat meringankan beban suami selama mengemban tugas yang diberikan negara. Sehingga keberadaan mereka benar-benar mendukung tugas suami dalam menjaga keutuhan NKRI.
Seorang istri TNI juga diharapkan untuk selalu menambah wawasan, selalu mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan berusaha memberi manfaat untuk orang lain.
"Banyak peran yang dimainkan oleh seorang
istri dalam menunjang kesuksesan sang suami dalam kariernya diantaranyaÂ
peran istri sebagai motivator suami, pencegah suami berbuat kesalahan, madrasah pertama anak-anaknya, teman curhat, mengatur keuangan keluarga dan peran istri sebagai copilot," ujar Nanny.
Semoga bermanfaat ya, Bun, untuk dijadikan sebagai pelajaran kita semua.
Bunda, waspadai juga yuk konten berbahaya bagi anak di media sosial!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)