Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Lupa Bawa Kaset, Beto Ciptakan Zumba dan Sukses Meraup Ratusan Miliar

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Minggu, 20 Oct 2019 07:02 WIB

Hanya karena lupa bawa kaset, Beto, pendiri zumba secara kreatif mengimprovisasi gerakan yang jadi awal mula terciptanya gerakan zumba.
Zumba/ Foto: BBC Magazine
Jakarta - Apakah Bunda hobi berolahraga zumba? Tahukah Bunda, ternyata ada kisah menarik di balik lahirnya gerakan zumba.

Dilansir detikcom, terbentuknya zumba bermula dari salah satu pendiri perusahaan Zumba Fitness, Beto Perez yang lupa membawa kaset rekaman musik, saat akan melatih aerobik. Sejak 1986 silam, saat umurnya 16 tahun, Beto memang sudah menjadi pelatih aerobik di kota asalnya, Cali, di bagian barat daya Kolombia.

Hari itu, dia harusnya menggunakan daftar lagu yang telah dipilih atasannya, yakni daftar lagu pop teratas Amerika Serikat, termasuk milik Madonna dan Michael Jackson. Tapi di hari tak terduga itu, dia lupa membawa kaset. Ia pun harus memikirkan jalan keluar.

"Saya tidak memiliki pilihan selain menggunakan kaset kompilasi musik yang ada di mobil saya, dan kemudian berimprovisasi," kata pria yang saat ini berusia 49 tahun.

Dengan lagu-lagu Latin, serta irama salsa dan musik Karibia yang ada di kaset mobilnya itulah dia menciptakan gerakan zumba. Sebuah gerakan yang merupakan hasil improvisasi selama 30 menit dengan mengikuti irama musik. Rupanya kelas tersebut membuat murid-muridnya makin bersemangat. Ia pun akhirnya memutuskan untuk terus menggunakan lagu dan irama jenis tersebut.

Lupa Bawa Kaset, Beto Ciptakan Zumba dan Sukses Meraup Ratusan MiliarFoto: iStock


"Setiap kali saya mengajar, semakin banyak orang datang dan bergabung. Banyak yang antre dan ingin bergabung. Kabar segera cepat menyebar. Ini adalah awal mulanya Zumba," terangnya.

Masa kecil Beto

Sejak kecil Beto bukanlah orang berada. Ia lahir dan besar di Cali, dan mulai bekerja saat umur 14 tahun untuk membantu sang ibu, yang membesarkannya seorang diri.

Saat menginjak usia 15, ibunya pergi ke Amerika sendiri untuk mencari nafkah. Setelah 10 tahun kemudian, barulah Beto bertemu kembali dengan sang ibu.

Untuk menghidupi dirinya, dia melakukan pekerjaan apa saja. Mulai dari mengepak barang, pekerja konstruksi, menjual es krim, dan bekerja di sebuah kafe. Namun, dia begitu cinta dengan musik dan tarian, akhirnya ia pun memutuskan jadi guru aerobik.

"Begitu saya nonton film Grease, ketika saya berumur delapan tahun, kegemaran menari saya semakin tinggi. Saya dibesarkan dengan menari di jalan dan di kelab dengan iringan musik Latin, tetapi saya juga menyukai tarian Amerika," katanya.

Seiring berjalannya waktu, kelas yang diajar Beto semakin populer. Namun, saat itu istilah zumba belum ada, Beto menamakan kelasnya 'rumba' yang berarti pesta.

Beto kemudian pindah ke Ibu Kota Kolombia, Bogota. Di sana, ia bahkan sempat disewa bintang pop Kolombia, Shakira untuk membuat koreografi tarian di beberapa lagunya. Meskipun berhasil di Kolombia, dia ingin pindah ke Amerika.

Menginjak 1999, secara ilegal dia pindah ke Miami. Namun, kehidupan barunya tersebut bermasalah, lantaran ia tidak fasih berbahasa Inggris dan tak punya uang. Tapi, keadaan membaik setelah ia mengajar dengan musik Latin.

"Saya tidak lancar berbahasa Inggris dan bisa dibilang hanya sendiri. Saya tidur di bangku taman, sampai akhirnya mampu pindah ke apartemen baru saya. Hidup sangatlah susah," tuturnya.

Zumba lahir

Suatu hari, salah satu murid Beto mengenalkannya ke Alberto Perlman dan Alberto Aghion. Keduanya adalah warga Amerika asal Kolombia. Mereka melihat potensi pada rumba. Barulah pada 2001, ketiga pria ini mendirikan bisnis, dengan kata yang mereka pilih sendiri, Zumba.

Mulanya, mereka bermaksud menjual video kebugaran dengan Beto sebagai bintangnya. Namun sayang, mereka kekurangan dana.

"Kami tidak punya! Kami bekerja dari apartemen dan rekaman pertama dibuat di garasi Alberto Aghion dengan seprai sebagai penutup ruangan," kata Beto.

Setelah itu, rupanya ada yang menghubungi mereka untuk tahu bagaimana cara jadi pelatih zumba. Lalu pada 2003, tercatat 150 orang bergabung. Setahun kemudian, jumlah peserta meningkat jadi 700 orang, dan sejak saat itu zumba semakin meroket.

Saat ini, tercatat lebih dari 100.000 instruktur zumba tersebar di seluruh dunia. Serta, sekitar 15 juta orang di 186 negara diketahui mengikuti kelas zumba setiap minggu.

Untuk mendapatkan sertifikat resmi sebagai instruktur zumba, biaya yang dikeluarkan adalah US$225 atau setara Rp3,2 juta, dan akan mendapat kursus pelatihan. Para instruktur ini juga mesti bayar iuran bulanan sekitar US$30 atau Rp428 ribu untuk dapat lanjutan pelatihan, CD, DVD dan panduan koreografi.

Siapa sangka, bisnis yang dinamakan Zumba Fitness, yang bermarkas di Miami, AS, ini sudah bernilai US$500 juta atau Rp7,1 triliun. Sementara itu, harta pribadi Beto yang kini menjabat sebagai direktur kreatif zumba diperkirakan mencapai Rp428 miliar. Wow!

[Gambas:Video 20detik]



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda