Jakarta -
Nadiem Makarim masih jadi perbincangan,
CEO Gojek itu ditunjuk menjadi menteri kabinet Jokowi. Datang ke Istana Negara dengan berbaju putih, Nadiem mengaku siap menjadi menteri dan mundur dari jabatannya di Gojek. Terlepas dari itu, pria kelahiran 4 Juli 1984 ini ternyata anak aktivis dan cucu pejuang perintis kemerdekaan.
Nadiem adalah anak dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis, pengacara terkemuka, yang juga adalah salah satu pendiri kantor hukum Makarim & Taira Sjuga. Sementara itu sang ibu adalah seorang penulis lepas. Demikian dikutip dari
detikcom.Nadiem terlahir dari orang tua yang berbeda budaya. Ayahnya, Nono Anwar Makarim merupakan keturunan Minang dan Arab, sedangkan sang ibu Jawa dan Arab.
"Tapi dari bapak saya itu dari Bukittinggi, jadi saya ada Sumatera, Madura-nya, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah, terus campuran Arab," kata Nadiem.
Sekilas tentang sang ayah, Nono Anwar Makarim, adalah salah seorang eksponen angkatan 1966, bersama adik-adiknya bergabung dengan Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) sejak tahun 1958. Ia pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi harian KAMI, serta anggota DPR-GR dari kalangan mahasiswa.
Selesai kuliah di Amerika Serikat, ayah
Nadiem Makarim ini bergabung dengan Kantor Hukum Adnan Buyung Nasution. Kemudian pada tahun 1980, ia mendirikan kantor hukum bersama Frank Taira Supit, koleganya ketika di Harvard. Jadilah kantor hukum mereka bernama Makarim & Taira S.
 Nadiem Makarim di Istana Negara/ Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A |
Selain berkarier sebagai penasihat hukum, Nono Anwar Makarim juga aktif di berbagai organisasi sosial. Ia mendirikan beberapa yayasan, ia juga ditunjuk sebagai anggota delegasi Indonesia ke Putaran Uruguay. Saat ini ia menjabat sebagai anggota komite etik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Begitulah Nadiem dengan ayahnya. Nadiem menjalankan pendidikan dasar hingga SMA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Usai tamat SMA, ia mengambil jurusan hubungan internasional di Brown University Amerika Serikat. Kemudian dilanjutkan dengan mengambil pasca-sarjana dengan gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Nadiem telah membuat Gojek sebagai super app. Mengutip CNBC Indonesia, Gojek juga berhasil melebarkan sayap ke negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Vietnam, Thailand. Saat ini sedang mengajukan izin untuk masuk ke Filipina dan Malaysia. Gojek mengklaim telah memiliki dua juta lebih mitra driver.
Gojek merupakan satu-satunyastartupdecacorn asli Indonesia.Decacornmerupakanstartupbervaluasi di atas US$10 miliar. CB InsightsmenghitungvaluasiGojek sudah mencapai US$10 miliar.PengabdianNadiem pada Indonesia sepertinya menurun dari sang ayah ya, Bunda?
(aci/som)