moms-life

Kapan Waktu Tepat Ganti Bantal Tidur?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 29 Oct 2019 16:20 WIB

Jakarta - Bantal juga punya batas usia, Bun. Semakin lama usia bantal, semakin banyak sumber penyakit yang ditumpuk.

Melansir dari Daily Mail, diketahui bahwa jutaan sel kulit mati terakumulasi setiap hari di bantal. Jika bantal sudah berusia 2 tahun, 10 persen dari beratnya berasal dari tungau debu dan sel kulit mati yang menempel.

Dr.Lisa Ackerley dari The Hygiene Doctor mengatakan, tungau bisa menjadi sumber alergi pada sebagian orang. Penyebabnya belum tentu dari tungau debu, tapi berasal dari kotoran tungau itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tungau tidak membawa penyakit, tapi enzim dalam kotoran yang membuat beberapa orang alergi," ujar Ackerley.

Bila bantal tidak kunjung diganti, bisa memperburuk pengidap asma. Gejala sakit lain yang bisa timbul adalah hidung berair, mata gatal dan berair, serta batuk.

Ackerley menyarankan untuk mencuci bantal dan mengeringkannya di mesin. Panas mesin pengering dapat membunuh tungau debu.

"Bisa juga ditaruh dalam freezer untuk membunuh kuman," kata Ackerley.

Tidur dengan bantalTidur dengan bantal/ Foto: thinkstock

Hal ini juga dibenarkan psikolog klinis dan penulis buku Good Night, Michael Breus, Ph.D. Menurutnya bantal yang bagus belum tentu bersih.

Di bantal mungkin saja ada penumpukan minyak tubuh, sel kulit mati, dan tungau debu. Jadi baiknya rajin ganti bantal disesuaikan dengan bahannya.

"Jika bantal berbahan poliester yang tidak terlalu mahal, harus menggantinya setiap 6 bulan. Tapi, jika bahan bantal adalah busa, bisa bertahan selama 18 hingga 36 bulan" kata Breus, dikutip dari Greatist.

Simak juga tips menjaga kebersihan lidah di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT