Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Ayah Gus Dur, Wahid Hasyim, Pria Paling Ganteng di Jombang

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 01 Nov 2019 12:52 WIB

Siapa sangka, ayah Gus Dur, KH. Wahid Hasyim saat muda dijuluki pria paling ganteng di Jombang, Bun.
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Foto: Istimewa/Getty Images)
Jakarta - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang merupakan presiden RI ke-4 adalah anak dari KH Wahid Hasyim dan Solichah. Ada cerita menarik tentang Wahid Hasyim kala muda, Bun. Dia jadi pria terganteng di Jombang. Wah!

Diceritakan Gus Dur, di akhir tahun 1930-an, Wahid Hasyim dianggap sebagai salah seorang perjaka di Jombang yang paling diminati. Sebagai pemuda yang rupawan dan cerdas, Wahid Hasyim banyak menerima tawaran perkawinan dari keluarga-keluarga terkemuka. Selama beberapa tahun, Wahid Hasyim menolak tawaran ini.



Tapi, pada suatu hari di tahun 1930, Wahid Hasyim yang saat itu berumur 29 tahun menghadiri pernikahan kerabat. Di sana, perhatiannya tercuri oleh gadis muda berpakaian kerja biasa yang sedang membawa seember air untuk cuci piring di dapur.

Wanita ini bernama Solichah, putri Kiai Bisri Syansuri. Meski tak cantik, ada sesuatu dari diri Solichah yang menarik perhatian Wahid Hasyim. Besok harinya, Wahid Hasyim menemui Kiai Bisri dan melamar Solichah. Saat itu, Solichah berumur 16 tahun.

"Namun, pada zaman itu wanita usia 16 tahun sudah menjelang dewasa dan siap untuk menikah. Apalagi, dengan calon suami yang banyak diinginkan para gadis," kata Gus Dur dalam buku Biografi Gus Dur yang ditulis Greg Barton.



Saat menikah, Solichah tidak mengenyam banyak pendidikan. Tapi, dia sekolah di madrasah milik Kiai Bisri. Dia belajar menulis dan bicara bahasa Arab. Kemudian, Wahid Hasyim juga mengajarinya bahasa latin serta melayu Saling mencintai, di tahun pertama pernikahan, tepatnya pada 4 Agustus 1940, Wahid Hasyim dan Solichah dikaruniai anak pertama yang diberi nama Abdurrahman Ad-Dakhil.

Bicara soal nama Gus Dur, dia memakai nama ayahnya setelah namanya sendiri, sesuai kebiasaan Arab yaitu Abdurrahman putera Wahid atau Abdurrahman Wahid. Berbeda dengan nama resminya kan? Wahid Hasyim memberi nama putra pertamanya Abdurrahman Ad-Dakhil. Ini adalah nama yang berat untuk anak manapun. Ad-Dakhil diambil dari nama salah seorang pahlawan di dinasti Umayyah. Secara harfiah, nama ini berarti penakluk. Zaman dulu, Ad-Dakhil berhasil membawa Islam ke Spanyol dan mendirikan peradaban yang berlangsung di sana selama berabad-abad.

Beberapa minggu setelah Gus Dur lahir, Solichah hamil lagi. Ia lantas melahirkan adik perempuan Gus Dur yang diberi nama Aisyah pada Juni 1941. Pada September 1942, lahirlah anak ketiga Wahid Hasyim dan Solichah yang diberi nama Salahuddin.

Yuk, mengenang kembali politik kemanusiaan Gus Dur di video ini. 

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda