Jakarta -
Seorang anak muda asal China berhasil menggeser posisi Donald Trump dalam urutan
orang terkaya di dunia. Ia adalah Eric Tse, anak muda yang dijuluki 'Tao Ming Tse' ini masih 24 tahun. Kekayaannya mencapai Rp53 triliun.
Sementara itu, menurut
Forbes, Trump memiliki kekayaan lebih dari Rp43,5 triliun. Eric Tse menjadi orang paling kaya dalam semalam karena hasil hibahan kedua orang tuanya.
Dilansir
CNBC Indonesia, dalam sebuah pernyataan yang beredar, Eric menjelaskan bahwa dia akan berusaha untuk tidak menonjolkan diri dan berusaha tidak akan berpartisipasi untuk memasukkannya secara individu dalam peringkat kekayaan global. Sebagai gantinya, Eric akan merekomendasikan bahwa kekayaan itu dianggap berasal dari 'Keluarga Tse Ping'.
Menurut rincian dalam pengajuan pertukaran Hong Kong, hibah 2,7 miliar saham menambah kekayaan orang-orang Asia yang diturunkan ke generasi berikutnya. Karena Hong Kong tidak memiliki pajak atas hadiah atau kekayaan warisan, mereka mewariskan uang dengan cara seperti itu.
Hal inilah yang menjadi keuntungan untuk mewariskan uang tanpa perlu dipotong pajak. Tujuan orang tua Eric Tse menghibahkan jumlah uang tersebut tak lain untuk memperbaiki manajemen dan warisan kekayaan keluarga.
Eric Tse menjabat sebagai direktur eksekutif dan anggota komite dewan eksekutif di Sino Biopharmaceutical, Hong Kong. Eric juga menjadi direktur setidaknya di lima dewan perusahaan lain di Hong Kong, termasuk Charoen Pokphand Skyland Group Ltd., sebuah perusahaan yang menggunakan nama
konglomerat keluarga terkaya Thailand.
Eric Tse sendiri adalah putra pertama dari pasangan pendiri Sino Biopharmaceutical Ltd., Tse Ping dan istrinya Cheng Cheung Lin, dan adik dari Theresa Tse. Ia lahir di Kota Seattle, Washington, Amerika Serikat. Persis seperti Tao Ming Tse di Meteor Garden yang hanya memiliki kakak perempuan, Bunda.
Sebagai orang terkaya, Eric Tse memiliki latar pendidikan yang baik. Walaupun lahir di Amerika Serikat, Eric bersekolah di Beijing dan menempuh pendidikan SMA di Hong Kong. Memasuki jenjang perguruan tinggi, Eric melanjutkan pendidikannya di Wharton School of University of Pennsylvania dan lulus dengan gelar sarjana keuangan.
Untuk S2, Eric menjadi Sarjana Schwarzman di Universitas Tsinghua Beijing. Setelahnya, ia mendirikan Yayasan Konferensi Tingkat Tinggi Tiongkok, sebuah organisasi amal yang mendukung inisiatif pendidikan dan budaya.
Bicara soal pendidikan, tentu itu akan menjadi satu-satunya bekal yang diandalkan anak di masa depan. Untuk itu, sebagai orang tua kita perlu menomor satukan pendidikan anak. Menurut psikolog sekaligus inisiator Kampus Guru Cikal Najelaa Shihab, salah satu formula pendidikan anak adalah semuanya berpusat pada anak.
Perilaku yang muncul dari siapapun yang terlibat dalam pendidikan harus berfokus pada kebutuhan anak. Kalau guru, orang tua atau pengajar pola pikirnya 'yang penting kurikulum atau kebijakan' selesai, tapi anak tidak beradaptasi terhadap kebutuhannya, misal anak nggak bisa bersosialisasi dengan teman dan lingkungannya pada akhirnya tujuan pendidikan anak pun nggak tercapai.
"Coba berangkat dari pengenalan karakteristik anak dan menyesuaikan dengan kesiapan anak. Berikan anak kesempatan didengarkan. Mendukung keberhasilan anak dengan tujuan yang dipilihnya akan membuat anak lebih mudah bekerja sama dalam menyukseskan tujuan guru dan orang tua," ungkap wanita yang akrab disapa Ela ini.
Anak merupakan 'sekutu' utama kita dalam proses belajar-mengajar. Semakin cepat kita memberdayakannya, semakin mudah pencapaian kita. Ya, karena kualitas proses belajar-mengajar juga ditentukan pilihan dan keterlibatan anak.
Simak juga fenomena anak muda tajir melalui video berikut:
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rdn)