Jakarta -
Menulis bisa menjadi terapi bagi beberapa orang. Terlebih, jika yang ditulis merupakan pengalaman sejati (pribadi). Namun, enggak semua orang berani apalagi sampai mempublikasikannya ke media sosial.
Apalagi zaman sekarang bisa saja tulisan jadi kontroversi dan seakan cerita mengait-ngaitkan ke pihak tertentu. Padahal, kita sebagai penulis niatnya menuangkan pengalaman sejati lewat tulisan berupa fiksi. Tak mau menyinggung pihak tertentu.
Soal ini penulis Asma Nadia bilang, sama sekali tidak salah untuk menuangkan pengalaman ke tulisan. Sebagai informasi tambahan, Asma telah menulis seri
Catatan Hati. Ada
Catatan Hati Seorang istri, Catatan Hati yang Cemburu, Catatan Hati Jangan Bercerai Bunda."
Catatan hati di Setiap Doaku dan judul-judul lain semuanya pengalaman sejati," ujar Asma Nadia saat dihubungi
HaiBunda.
Menurut Asma Nadia, malah menuliskan pengalaman adalah latihan
menulis paling mudah, Bunda. Asma menyebutkan kemudahan yang didapat salah satunya jalan ceritanya.
"Karena sudah tahu cerita, tokoh, dan emosi di sana," kata Asma Nadia.
Terakhir, Asma Nadia punya saran nih, Bunda. Jika ingin
menulis pengalaman sejati, lebih baik menyamarkan identitas tokoh aslinya.
"Hanya saja jika menyangkut pihak-pihak lain mungkin baik dipertimbangkan menyamarkan identitas tokoh aslinya agar tidak menyinggung orang lain atau dianggap sebagai pencemaran nama baik misalnya," jelas Asma Nadia.
Simak juga cerita tiga perempuan yang menanamkan minta baca di Indonesia:
(aci/som)