Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mau Turunkan Berat Badan? Coba Terapkan Diet Hormon Bunda

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 12 Nov 2019 08:00 WIB

Bunda ingin menurunkan berat badan? Coba deh lakukan diet hormon.
Ilustrasi diet hormon/ Foto: iStock
Jakarta - Pernah mendengar diet hormon, Bun? Seperti diet-diet lainnya, tujuan diet ini untuk menurunkan berat badan. Dan hebatnya, berat badan pegiat diet bakal turun dalam waktu dua minggu pertama.

Sarah Pflugradt, RDN, ahli diet terdaftar mengatakan pada diet hormon, pegiat diet mengubah kebiasaan makan yang akan mengubah hormonnya. Dengan begini, seseorang bisa mengatur ulang tubuhnya.

Menurut Pflugradt, dalam diet hormon, seseorang mengurangi konsumsi junk food dan lebih banyak konsumsi makanan sehat. Tetapi, pelaku diet tidak mengubah aturan konsumsi makanan yang belum terbukti memiliki efek pada regulasi hormon, seperti gluten, susu, kacang dan buah jeruk.

"Semua makanan ini berkontribusi sebagai nutrisi yang diperlukan dalam diet, termasuk vitamin B, kalsium, vitamin D, vitamin E dan vitamin C," tulis Pflugradt mengutip Live Strong.

Pada intinya, diet hormon merupakan kombinasi dari diet mediterania, diet klasik untuk diabetes dan diet indeks glikemik.

Ilustrasi diet hormonIlustrasi diet hormon/ Foto: Shutterstock
"Jika Anda mulai merasa lamban, mudah tersinggung, tertekan, juga memiliki efek samping seperti nyeri sendi, sakit kepala, rambut rontok, kuku rapuh, atau kulit yang sangat kering, Anda harus ke dokter untuk memeriksa kekurangan nutrisi," tambah Pfulgradt.

Selama dua minggu pertama, pegiat diet dianjurkan untuk menghindari alkohol, kafein, gula, kacang tanah, susu, jagung, kentang, dan jeruk.

"Karena diet sangat terbatas dan Anda mengurangi banyak makanan olahan dan gula, Anda cenderung menurunkan berat badan dalam dua minggu pertama, tetapi tidak jelas berapa banyak bobot yang akan turun dan apakah Anda akan terus menurunkan berat badan setelah dua minggu pertama," katanya.

Sebenarnya, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan penurunan berat badan yang sehat itu setengah hingga 1 kg per minggu. Nah, hingga kini belum ada penelitian yang mendukung klaim diet hormon bisa membantu menurunkan berat badan, atau memang memiliki efek substansial atau berkelanjutan untuk kesehatan.

Sebenarnya, ketika melakukan program diet penurunan berat badan, tubuh akan mengalami perubahan kondisi hormon. Perubahan hormon ini diungkap dalam studi di Denmark. Tim peneliti melakukan pengamatan pada 20 orang obesitas. Seluruh responden diminta menjalani pola makan ultra rendah kalori selama dua bulan, dan berhasil mengalami penurunan bobot rata-rata 6 kg.

Setelah itu, setiap responden menjalani program pemeliharaan berat badan yang lebih 'ringan' selama setahun. Dan hasilnya, bobot mereka menjadi stabil seterusnya. Dari percobaan itu peneliti menemukan hormon ghrelin, yang memicu rasa lapar, bisa meningkat sebesar 23 persen ketika responden menjalani program pertama.

"Rupanya saat diet dimulai, tubuh beradaptasi dengan menaikkan nafsu makan Anda. Mungkin itu caranya untuk 'survive' atau melawan keinginan Anda," terang peneliti, Signe Sorensen Torekov, PhD dikutip detikcom.

Cek resep salad sayur yang cocok banget buat diet di video ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda