PNS Tak Wajib Ngantor Mulai 1 Januari 2020, Ini Alasannya

Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang merancang sistem kerja terbaru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Para abdi negara rencananya diperbolehkan kerja dari rumah.

Dikutip dari CNBC Indonesia, sekitar 1.000 PNS nantinya akan bekerja secara mobile. Hingga saat ini, Bappenas masih mengkaji sistem kerja baru tersebut.

"Bappenas mulai mengkaji assignment-nya, desain itu sebenarnya sudah ada. Tinggal kita praktikkan pelan-pelan," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Dijelaskan Suharso, perkantoran pemerintah ke depannya akan berjalan dengan konsep smart office, layaknya perusahaan rintisan atau startup. Jadi, PNS tidak wajib ke kantor dan bisa menyelesaikan tugas di mana saja, termasuk dari rumah.

"1000 orang kita bisa bekerja flexy job, flexy schedule, semuanya serba flexy, remote working," kata Suharso.

"Orang bilang work vacation. 3 bulan di Raja Ampat, 3 bulan di Bali, 3 bulan di Tana Toraja, sepanjang mereka bisa deliver," tegasnya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa/ Foto: Lamhot Aritonang

Rencananya, Bappenas akan melakukan tahap uji coba sistem tersebut mulai 1 Januari 2020. Suharso pun menekankan, meski tak wajib ke kantor, ada target tertentu yang harus dicapai para PNS. Dengan begitu, diharapkan produktivitas PNS akan meningkat.

Gagasan ini pun menuai dukungan dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani. Menurut dia, bekerja di rumah adalah hal biasa selama mampu memberikan hasil yang baik.

"Buat saya mau kerja di mana saja yang penting produktivitasnya. Kalau tinggi kenapa enggak? Kalau duduk di kantor tapi output-nya lebih rendah, dibanding dia duduk di rumah kenapa enggak?" ucapnya.

Sebelum menerapkan sistem kerja tersebut, Rosan menyarankan agar pemerintah melakukan sosialisasi lebih detail. Tentu saja hal ini demi meredam adanya kecemburuan.

Buat Bunda penggemar K-POP, klik banner di bawah ini yuk.