Jakarta -
Seorang wanita asal Inggris, Mia Duckworth memiliki masalah pada bentuk rahangnya sejak kecil. Bentuk rahangnya itu terpaksa membuatnya harus bertahan dari bullying. Ia dihina fisiknya, sedih ya, Bunda?
Rahang bawah Duckworth lebih maju, sehingga gigi atas dan gigi bawahnya tidak pernah bertemu. Keinginan Duckworth untuk operasi belum bisa dikabulkan ketika kecil. Alhasil, ia harus memakai kawat gigi selama sembilan tahun.
Sama seperti rasa sakitnya karena kawat gigi, Mia juga sakit hati dihina oleh teman-teman sekolahnya. Tak jarang ia menangis.
"Operasi ini mengubah hidupku. Sebelumnya aku menutupi rahangku dengan rambut panjangku. Sekarang aku bisa mengikatnya dan menampakkan bentuk rahangku. Aku merasa percaya diri," kata Mia Duckworth dilansir
Unilad."Bentuk rahang bawahku pengaruhi kesehatan mentalku. Aku merasa jelek. Jika disandingkan dengan teman-teman, aku merasa seperti alien," sambungnya.
Setelah menjalani operasi perbaikan rahang selama 4 jam, perempuan berusia 21 itu akhirnya lega. Rahang atas dan bawahnya direkonstruksi supaya bisa berfungsi secara optimal.
Setelah operasi, Duckworth perlu menjalani penyembuhan selama tiga minggu. Awalnya ia tak bisa makan karena terlalu nyeri. Namun rasa nyerinya dibalas dengan hasilnya yang bagus.
Duckworth merasa percaya diri dan merasa seperti pribadi yang baru. Perempuan itu lega dan tersenyum lebar di foto selfie-nya.
"Saat pertama kali aku melihat diriku di cermin, aku merasa bahagia. Akhirnya aku merasa cantik. Akhirnya aku terlihat seperti aku yang seharusnya. Orang-orang juga bilang aku terlihat lebih muda," tutur Duckworth.
"Aku merasa seperti perempuan baru dan seperti bisa menaklukan semuanya. Rasanya sama sekali tak bisa dipercaya meski aku masih pakai retainer setiap malam. Dan aku akhirnya bisa tersenyum," tutupnya.
 Setelah operasi rahang/ Foto: Instagram |
Terkait bullying fisik, menurut Advokasi Pencegah Bullying Sherri Gordon adalah bentuk intimidasi yang paling jelas. Gordon bilang anak-anak tipe pembully secara fisik ini akan menggunakan tindakan fisik sebagai kekuatannya guna mengontrol korban mereka.
"Pengganggu secara fisik cenderung lebih besar, kuat, dan agresif daripada temannya yang lain. Contoh intimidasi fisik termasuk menendang, memukul, meninju, menampar, mendorong, dan serangan fisik lainnya," kata Gordon dilansir
Very Well Family.
Bullying fisik, lanjut Gordon, termasuk yang paling mudah diidentifikasi. Selain itu,Â
bullying fisik lebih banyak mendapat perhatian dari sekolah ketimbang jenis bullying lain.
Simak juga video soal pemulihan operasi plastik:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)