HaiBunda

MOM'S LIFE

Suami Suka 'Jajan', 16 Ribu Ibu Rumah Tangga di Indonesia Kena HIV

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 14 Dec 2019 13:20 WIB
ilustrasi HIV-AIDS/ Foto: thinkstock
Jakarta - Selama ini, Human Immunodeficiency Viru (HIV) identik dengan Pekerja Seks Komersial (PSK). Padahal, trennya kini bergeser karena ibu rumah tangga. Bahkan mereka masuk dalam kelompok yang paling berisiko terjangkit HIV.

Hal tersebut disampaikan Drg.Widwiono, MKes, Plt Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Data Kemenkes RI, ia menyebut 16.844 ibu rumah tangga di Indonesia terinfeksi HIV.


"Meningkatnya jumlah kasus HIV di kalangan ibu rumah tangga salah satunya akibat kurangnya pengetahuan mereka tentang pencegahan dan faktor penyebab penularan HIV AIDS," ujarnya dikutip dari detikcom.


Umumnya, ibu rumah tangga terinfeksi HIV dari suami yang memiliki perilaku berisiko. Termasuk di antaranya bergonta-ganti pasangan, menggunakan jasa PSK, dan menggunakan jarum suntik yang tidak steril. Misalnya dalam penyalahgunaan narkoba.

Widwiono menambahkan, ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko menularkan virusnya pada anak. Maka dari itu, penanganan dalam peran keluarga menjadi fokus utama dalam program BKKBN.

"Diharapkan para kader pengelola program keluarga berencana (KB) dan pembangunan keluarga, nantinya dapat memaksimalkan sosialisasi program tersebut karena terlibat secara langsung dalam mencegah dan mengendalikan HIV-AIDS di masyarakat, khususnya di keluarga," papar Widwiono.

ilustrasi HIV-AIDS/ Foto: thinkstock
Dilansir Mayo Clinic, beberapa gejala HIV dan AIDS berbeda pada tiap orang, tergantung dari derajat infeksi. Gejala HIV umumnya sering dikira gejala flu, antara lain:

- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Ruam
- Sariawan
- Jaringan yang membengkak, umumnya di leher.

Biasanya, butuh waktu 10 tahun untuk HIV berubah menjadi AIDS. Tapi, dengan penanganan tepat, HIV bisa dicegah menjadi AIDS. Mengutip AIDS info, semua ibu hamil dengan HIV harus tetap mengonsumsi antiretroviral (ARV) untuk menekan risiko penularan virus dari ibu ke anak.

Kemudian, sebagian besar obat HIV tak berbahaya bagi ibu hamil dan tidak menyebabkan cacat janin. Ibu hamil harus segera mengonsumsi ARV sesegera setelah tahu dirinya hamil. Ibu hamil dengan HIV juga biasanya disarankan melahirkan dengan operasi caesar untuk mengurangi risiko transmisi virus.

Simak juga bahaya memakai lipstik bergantian di video berikut. 

(rdn/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Unggahan Tasya Farasya Usai Resmi Cerai Ramai Dikomentari, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3

Mom's Life Annisa Karnesyia

Momen Persalinan Ketiga Evi Masamba, Intip Potretnya Pakai Makeup hingga Aktif Bergerak

Kehamilan Annisa Karnesyia

8 Obrolan Ringan yang Sering Dipakai Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Ariana Grande Diserang Penyusup di Karpet Merah Premier Film, Pelaku Sering Lakukan Aksi Serupa

Momen Persalinan Ketiga Evi Masamba, Intip Potretnya Pakai Makeup hingga Aktif Bergerak

Cegah Pernikahan Dini Terjadi, Psikolog Ungkap Pentingnya Peran Keluarga pada Anak

Unggahan Tasya Farasya Usai Resmi Cerai Ramai Dikomentari, Intip Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK