Jakarta -
Pernahkah Bunda memperhatikan, suami saat sedang 'ehem', apakah dia berbicara atau tidak? Kebanyakan pria hanya bisa melakukan satu hal dalam satu waktu. Karena itulah pria jarang banyak berbicara selama berhubungan seks.
"Pria mungkin mengalami kehilangan arah dan ereksi ketika seorang wanita berbicara dengannya selama berhubungan seks," kata ahli body language Allan Pease dan istrinya Barbara Pease dalam bukunya berjudul
Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps.Pease bilang, saat berhubungan seks, seorang pria menggunakan otak kanannya. Pemindaian otak menunjukkan pria begitu serius dengan apa yang dia lakukan, sehingga hampir tuli.
"Bagi seorang pria untuk berbicara saat berhubungan seks, ia perlu beralih ke otak kirinya," ujarnya.
Lantas bagaimana dengan wanita? Menurut Pease, seorang wanita bisa melakukan multi-track seks dan berbicara. Wanita menganggap berbicara menjadi bagian penting dari foreplay.
 Penjelasan Ilmiah Wanita Cenderung Lebih Berusik Saat Bercinta/ Foto: iStock |
"Apabila saat berhubungan seks, seorang pria berhenti berbicara, seorang wanita mungkin berpikir dia tidak tertarik padanya," kata Pease.
Karena alasan tersebut, Pease menjelaskan, pria sebaiknya belajar sering-sering berbicara cinta selama foreplay untuk memenuhi kebutuhan wanita. Namun, bagi wanita, Pease mengimbau untuk berhenti berbicara saat berhubungan seks. Cobalah hanya menggunakan suara vokal yang membuat pria tertarik. Seperti desahan ooh dan aah yang bisa membangkitkan gairah pria.
Mengenai suara desahan, seksolog dr.Haekal Anshari, mengatakan memang audio bisa memicu rangsangan seksual.
"Sebetulnya yang namanya rangsangan
seksual yang bisa membangkitkan libido itu bisa dari visual kemudian bisa dari suara. Suara desahan ini bisa meningkatkan libido baik itu untuk laki-laki ataupun untuk perempuan," ujarnya mengutip
detikcom.
(rdn/rdn)