Jakarta -
Gorengan masih menjadi camilan favorit sebagian besar masyarakat di Indonesia. Selain rasanya enak, gorengan mudah dibuat.
Mengonsumsi gorengan artinya Bunda dan keluarga harus siap dengan risiko kesehatannya ya. Terutama kesehatan usus dan sistem cerna.
Dalam
Dr.Oz Indonesia Trans TV, dr. Boy Abidin Sp.OG mengibaratkan usus manusia sebagai air, sedangkan gorengan adalah minyak makan dan tepung. Saat minyak dicampur dalam air, larutan terpisah dan minyak tidak terserap.
Tak berbeda dengan minyak, tepung yang terkandung dalam gorengan juga tidak cepat terserap di air, Bun. Tepung mengendap dan lambat larut dalam air.
"(Tepung) terpisah dan tidak beredar baik di saluran cerna," kata Boy.
 Ilustrasi gorengan/ Foto: Vadhia Lidyana |
Boy lalu membandingkannya dengan serat yang ada di sayuran dalam bentuk bubuk. Ia melarutkan serat ke dalam air.
"Berbeda dengan serat yang ada di sayuran, langsung menyerap dan dialirkan," ujarnya.
Nah, kalau menurut ahli diet Ayla Barmmer, di dalam makanan yang digoreng, ada kandungan lemak, Bun. Di antara karbohidrat dan protein, lemak yang paling lambat dicerna.
"Ketika kita makan makanan berminyak yang digoreng, volume lemak banyak memberikan tekanan pada sistem pencernaan kita," kata Barmmer, dikutip dari
Time.
Lemak membutuhkan enzim dan cairan seperti empedu dan asam lambung untuk memecahnya. Segala sesuatu, mulai dari stres hingga obat-obatan bisa menurunkan kadar cairan pencernaan dan membuat banyak orang kekurangan vitamin C.
"Makanan berminyak tidak mengandungÂ
lemak sehat dan bergizi yang kita temukan di alpukat, ikan, extra virgin olive oil, dan mentega," papar Barmmer.
Simak penjelasan lengkap dr.Boy Abidin di video berikut ya, Bunda.
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)