sign up SIGN UP search

moms-life

5 Bahaya Buka Puasa dengan Gorengan, Risiko Penyakit Jantung Menghantui

Amira Salsabila   |   Haibunda Senin, 20 Mar 2023 21:55 WIB
Gorengan, the popular and traditional Javanese side dish of food deep-fried in batter; a typical dish served in Nasi Kucing fare. This fritter dish consists of mixed vegetable fritters on the left and tempeh fritters on the right. Fritters are served with small green chili peppers. The dish is served on a woven bamboo plate lined with banana leaf. It is placed on a wooden table lined with recycled brown paper. In the background is a Javanese batik curtain. caption
Jakarta -

Ketika berbuka puasa, Bunda disarankan untuk tidak mengonsumsi gorengan. Hal ini karena ada beberapa bahaya buka puasa dengan gorengan, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lain sebagainya.

Selama Ramadan, umat Islam melakukan beberapa perubahan dalam rutinitas sehari-hari, termasuk pola makan dan tidur.

Akibat dari perubahan tersebut, sistem biologis mereka juga mengalami serangkaian perubahan, baik secara fisik maupun mental, yang mengharuskan pola makan yang tepat saat sahur dan berbuka puasa.


Banner Ibu Hamil Berpuasa

Salah satu kebiasaan banyak orang saat berbuka puasa adalah menyantap gorengan. Padahal kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mereka.

Melansir dari laman Healthline, makanan yang digoreng mengandung lebih banyak kalori daripada makanan yang tidak digoreng. Terlalu banyak makan gorengan secara signifikan dapat meningkatkan asupan kalori Bunda.

Makanan yang digoreng sering kali dimasak dengan minyak sayur atau biji olahan. Saat dipanaskan, minyak ini dapat membentuk lemak trans, yang berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko beberapa penyakit.

5 Bahaya buka puasa dengan gorengan

Beberapa penelitian pada orang dewasa telah menemukan hubungan antara makan gorengan dan risiko penyakit kronis.

Secara umum, makan lebih banyak gorengan dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

1. Penyakit jantung

Mengonsumsi makanan yang digoreng dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol HDL yang rendah, dan obesitas yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Faktanya, dua penelitian observasi besar menemukan bahwa semakin sering orang makan gorengan, semakin besar risiko terkena penyakit jantung, Bunda.

Lemak jenuh dan lemak trans pada gorengan bisa menumpuk dan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah arteri di dalam tubuh. Plak ini dapat menghambat aliran darah dan dapat berkembang menjadi penyebab penyakit jantung dan stroke.

2. Penyakit diabetes

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa makan gorengan membuat Bunda lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu dua kali lebih mungkin mengembangkan resistensi insulin, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari sekali seminggu.

3. Obesitas

Makanan yang digoreng mengandung lebih banyak kalori daripada makanan yang tidak digoreng. Jadi, memakannya dalam jumlah banyak dapat meningkatkan asupan kalori Bunda secara signifikan.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa lemak trans dalam makanan yang digoreng dapat memainkan peran penting dalam penambahan berat badan karena dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.

4. Gangguan pencernaan

Bayangkan berpuasa selama 12 jam atau lebih, tiba-tiba mengonsumsi gorengan, pedas, dan berat saat perut kosong.

Metabolisme umumnya turun pada tahap ini dan makanan berkalori tinggi hanya akan menyebabkan gangguan pencernaan yang mungkin disertai perut kembung. Makanan pedas akan menyebabkan iritasi lambung yang mempengaruhi pencernaan lebih jauh.

5. Mempengaruhi suasana hati

Setiap orang mungkin memiliki efek yang berbeda, tetapi sebagian besar terlihat memicu perut kembung dan gangguan pencernaan. Jika perut sakit, itu akan langsung mempengaruhi suasana hati Bunda, bukan?

Makanan yang perlu dihindari saat buka puasa

Ada beberapa makanan lainnya yang memiliki efek buruk pada kesehatan selain gorengan. Berikut adalah beberapa makanan yang perlu Bunda hindari selama buka puasa:

1. Makanan yang sangat manis

Mengonsumsi lebih banyak makanan manis juga perlu dihindari. Mereka adalah sumber obesitas instan dan mengganggu gula darah Bunda. Memakannya setiap hari bisa menambah banyak kalori yang membebani sistem pencernaan.

2. Makanan asam

Hindari makan makanan pedas dan asam selama berbuka puasa. Makanan berbumbu berat dapat meningkatkan keasaman lambung yang dapat menyebabkan mulas. Mereka juga dapat menyebabkan dehidrasi, gas, dan diare.

3. Minuman berkarbonasi

Hindari minum-minuman olahan dan minuman berkarbonasi yang biasanya tinggi gula, meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas, serta dapat menyebabkan kembung dan gas yang berakhir pada masalah gangguan pencernaan Bunda.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda tahu seputar makanan yang perlu dihindari saat buka puasa agar kesehatan Bunda tetap terjaga selama bulan Ramadan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video ciri-ciri dan tips mengatasi asam lambung naik saat puasa yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda] 

(asa)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!