Jakarta -
Hujan yang tak kunjung reda dan mengakibatkan banjir bisa menjadi momok bagi sebagian orang. Beberapa memiliki pandangan berbeda soal kejadian alam ini.
Dokter anak Steve Silvestro, MD, mengatakan kalau setiap kita menghindari hujan, tubuh akan tegang, detak jantung naik, dan juga sistem saraf yang merangsang stres.
"Paling penting dari semuanya adalah mempelajari cara mengubah perspektif," kata Silvestro, dikutip dari
Medium.
Jika kita mencoba berdiri dan membiarkan diri untuk basah karena hujan, kita akan merasa ketegangan itu terlepas. Bahkan pikiran itu akan hilang.
Ilustrasi banjir/ Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar |
Selain mengubah perspektif, kita bisa berdoa untuk lebih tenang. Bagi umat muslim, berikut doa yang bisa diucapkan saat terjadi hujan yang tak kunjung henti dan banjir:
yang bunyinya:
اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
(
Allahumma hawaalainaa wa laa 'alainaa. Allahumma 'alal aakaami wadz dzirabi wa buthuunil awdiyati wa manabitis syajari)
"Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami dan jangan yang merusak kami. Ya, Allah, turunkanlah di atas bukit-bukit, dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan." Anas bin Malik berkata, "Maka hujan pun terhenti. Lalu kami keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari."
(HR. Bukhari: 958 - Shahih)
Mengutip
NU Online, doa ini dibaca oleh Rasulullah saat khutbah Jumat yang berlangsung ketika seorang sahabat datang melapor bahwa terjadi hujan deras selama kurang lebih enam hari. Kejadian ini membuat masyarakat kehilangan harta benda dan merusak fasilitas jalan.
Simak juga penjelasan soal
waterborne disease, di video berikut:
(ank/rdn)