Jakarta -
Bagi Bunda yang suka tanaman anggrek, tentunya ingin tahu bagaimana cara menanam dan merawat anggrek agar mekar. Sayangnya, banyak di antara kita yang tidak tahu bagaimana seharusnya memperlakukan bunga yang memiliki nama latin
Orchidaceae ini.
Sama seperti yang dikatakan Lilis, salah satu peserta workshop Menanam dan Merawat Anggrek, dirinya sering gagal saat menanam anggrek karena tidak tahu cara yang tepat.
"Ya saya senang sekali, cuma saya selalu gagal, tidak bisa. Waktu itu saya sering beli di toko tanaman, berhasil sekali kembang, cuma tidak kembang lagi," kata Lilis, dikutip dari
CNN Indonesia.Menurut April Arroyo, anggota Orchid Society of Western Pennsylvania, salah satu kesalahan dalam menanamÂ
anggrek adalah salah dalam penyiraman. Anggrek tidak suka terlalu basah.
"Anggrek benar-benar tidak suka disiram air, jika mereka tetap basah mereka akan membusuk," kata Arroyo, dilansir
Every Body Shops.Namun, bukan artinya anggrek tidak mendapat asupan air sama sekali. Karena jika terlalu kering, ia juga akan mati. Untuk tahu apakah anggrek perlu disiram, Arroyo biasanya melihat apakah anggrek mulai terlihat lelah atau kering. Di samping itu, saat anggrek sudah mekar, Arroyo menyarankan untuk merawatnya jika tumbuh lumut. Sebaiknya gunakan campuran kulit kayu sebagai salah satu media tanam anggrek.
Nah, berikut ini aturan untuk menanam dan merawat bunga anggrek yang bisa Bunda praktikkan di rumah, dirangkum dari berbagai sumber.
Aturan meletakkan anggrek dalam pot
 Cara Menanam dan Merawat Anggrek agar Tidak Cepat Mati/ Foto: Abdy Febriady/detikcom |
Anggrek biasanya paling bahagia di pot yang relatif kecil. Pot plastik lebih disukai karena ketika saatnya untuk melakukan pot ulang, akarnya dapat lebih mudah terlepas, atau pot dapat dengan mudah dipotong.
Untuk memastikan drainase yang baik, kita dapat mengisi satu atau dua inci bagian bawah pot dengan busa. Tangguhkan anggrek di atas pot, dan secara bertahap isi pot dengan potongan kulit pohon cemara atau media tanam apa pun yang kita gunakan. Mahkota tanaman harus sedikit di bawah bagian atas pot. Terkadang sedikit kawat sangat membantu untuk mengamankan tanaman sampai akarnya terbentuk.
Beberapa anggrek harus ditanam kembali setiap tahun. Yang lain mungkin senang di pot yang sama selama tujuh tahun atau lebih. Sebagai aturan umum, anggrek jangan dipot ulang kecuali jika diperlukan. Anggrek tidak suka diganggu. Re-pot jika media tanam sudah mulai rusak untuk mengurangi aerasi, jika akarnya merayap jauh melampaui pot atau jika pertumbuhan tanaman baru tidak seimbang.
PenyiramanOverwatering adalah penyebab umum anggrek mati. Orang-orang sering bertanya seberapa sering mereka harus menyiram anggrek, jawabannya adalah siram sebelum tanahnya kering.
Seberapa sering itu? Dalam praktiknya ini bisa bervariasi, dari setiap hari hingga setiap beberapa minggu. Tergantung pada anggrek dan kondisi di rumah. Salah satu kondisi adalah medium tempat anggrek tumbuh.
Cara terbaik untuk menilai kelembapan adalah dengan menempelkan jari di media tanam. Jika tidak terasa kelembapan, maka waktunya untuk menyiram. Teknik menyiramnya sama saja seperti menyiram tanaman kebanyakan.
PencahayaanAnggrek berpeluang tumbuh lebih lama dengan tingkat cahaya yang redup, hanya saja bunganya tidak akan terlalu mekar. Anggrek bisa tumbuh bagus dengan bantuan cahaya matahari yang kuat, hanya saja jangan terpapar langsung karena itu bisa membuatnya terbakar. Sebaiknya letakkan anggrek di bagian rumah yang memiliki penyinaran matahari yang baik, namun tidak terlalu panas. Gunakan beberapa filter untuk menyaring cahaya panas agar tak membakar anggrek.
Jendela rumah yang menghadap ke timur adalah tempat yang bagus untuk menumbuhkan anggrek. Sedangkan jendela yang menghadap ke barat membuat anggrek terlalu panas. Ketika anggrek mekar, kita mungkin tertarik untuk meletakkannya di meja atau di tempat yang jauh dari jendela. Tidak masalah, selama nanti dikembalikan lagi ke tempat yang cahayanya lebih baik.
Sirkulasi udaraAnggrek harus mendapatkan sirkulasi udara segar. Angin menjadi sangat penting untuk kelangsungan hidup anggrek. Adanya hembusan udara juga membantu membuat air yang tergenang pada anggrek menguap. Air tergenang ini bisa jadi tempat berkembang biak jamur dan bakteri, yang tentunya tidak baik untuk anggrek, jadi udara membantu mengatasi itu.
Jika Bunda menanam anggrek dekat jendela, jangan lupa untuk selalu membuka jendela, atau gunakan kipas jika ruangan minim udara. Jika di ruangan tidak ada ventilasi, anggrek bisa mati.
Simak juga manfaat luar biasa berkebun dengan anak dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)