Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Gerhana Bulan 11 Januari 2020, Ini Doa dan Tata Cara Salat Khusuf

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 10 Jan 2020 17:10 WIB

Gerhana bulan akan diprediksi terjadi pada 11 Januari 2020. Bagi Bunda yang muslim, waktu tersebut bisa digunakan untuk salat khusuf, begini tata caranya.
Gerhana Bulan 11 Januari 2020, Ini Doa dan Tata Cara Salat Khusuf/ Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Jakarta - Pada hari Kamis (26/12/2019) terjadi fenomena alam gerhana matahari cincin di Indonesia. Setelah gerhana matahari cincin, hari Sabtu (11/1/2020) besok akan ada fenomena gerhana bulan penumbra.

Dilansir situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.


"Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya," tulis BMKG.

Nantinya, gerhana bulan penumbra ini diperkirakan muncul mulai 11 Januari, pukul 00.05 WIB, 01.05 WITA, 02.05 WIT. Sedangkan puncak gerhana terjadi pada pukul 02.10 WIB, 03.10 WITA, 04.10 WIT. Kemudian gerhana berakhir pada pukul 04.14 WIB, 05.14 WITA, dan 06.14 WIT.
Gerhana bulanGerhana bulan/ Foto: Fuad Fariz

Jadi kurang lebih gerhana bulan penumbra ini akan berlangsung selama empat jam, Bunda. Bagi Bunda yang muslim dan ingin melaksanakan salat khusuf atau salat gerhana, berikut tata caranya dikutip dari laman resmi Bimas Islam Kementerian Agama:

a. Berniat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
c. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
d. Kemudian ruku' sambil memanjangkannya;
e. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd";
f. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya;
h. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana raka'at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, bersedekah.


Simak juga video tentang mitos ibu hamil melihat gerhana bulan:

[Gambas:Video Haibunda]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda