Jakarta -
Ibu bekerja mungkin tampak menyenangkan karena bisa mandiri secara keuangan. Tapi, studi justru mengungkapkan bahwa bekerja
full-time justru membuat seorang ibu rentan stres.
Tim peneliti dari University of Manchester dan University of Essex menganalisis data dari lebih dari 6 ribu responden yang dikumpulkan oleh The UK Household Longitudinal Study. Studi yang diterbitkan dalam jurnal British Sociological Association ini mengumpulkan berbagai informasi dari rumah tangga, termasuk kehidupan pekerjaan, tingkat hormon, tekanan darah dan tingkat stresnya.
Hasilnya, ditemukan tingkat stres ibu bekerja
full-time 40 persen lebih tinggi. Persentase ini lebih tinggi dibanding dengan wanita yang tidak memiliki anak atau tidak bekerja penuh waktu.
Dikutip dari Independent,
The American Institute of Stress menyebutkan gejala stres kronis dapat meliputi mudah marah, cemas, depresi, sakit kepala, dan susah tidur.
 ilustrasi ibu bekerja/ Foto: iStock |
"Stres berisiko terjadi karena adanya konflik dalam pekerjaan maupun keluarga. Termasuk jam kerja panjang, yang juga dapat berdampak buruk pada reaksi psikis seseorang," ujar tim peneliti.
Untuk membantu menjaga kesehatan mental dan mencegah stres, jangan lupa untuk me time ya, Bun! Dilansir
Very Well Mind, pertahankan stamina dengan merawat diri.
Misalnya, cukupi jam tidur, atur
pola makan bergizi dan rutin refreshing bersama keluarga di akhir pekan. Penting juga untuk menikmati umpan balik positif, misalnya pelukan dari anak-anak atau pujian dari pekerjaan, untuk menghindari kelelahan yang memicu stres.
Cek pengalaman Marissa Nasution setelah melahirkan di video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)