Jakarta -
Banyak yang bilang, orgasme menjadi salah satu hal penting dalam bercinta. Setuju enggak nih, Bun?
Dilansir
Insider, orgasme bukanlah hal utama yang membuat seseorang puas dalam bercinta. Tapi, mencapai orgasme bisa menjadi bonus yang besar alias bikin bahagia.
Orgasme memberikan banyak manfaat. Di antaranya, menurunkan tingkat stres, risiko serangan jantung hingga membuat kulit bersinar alami.
Dalam penelitian tahun 2015, orgasme secara teratur dapat membantu kesuburan. Ditemukan bahwa aktivitas seksual memicu perubahan fisiologis dalam tubuh yang meningkatkan peluang wanita untuk hamil, bahkan di luar jendela ovulasi.
Sayangnya, beberapa mitos seputar orgasme sering membuat pasangan khawatir saat bercinta. Mengutip
Woman's Day, berikut 7 fakta mengenai orgasme yang Bunda harus tahu:
1. Orgasme bisa menghilangkan rasa sakitSeorang praktisi perawat yang bekerja dengan Planned Parenthood di Los Angeles, Lisa Sadatern, R.N., mengatakan, ada bukti bahwa orgasme bisa meredakan sakit. Hal ini disebabkan oleh pelepasan oksitosin selama orgasme, yang memfasilitasi tubuh menjadi rileks dan membangun keadaan emosi positif.
"Ada beberapa bukti bahwa orgasme dapat meredakan semua jenis rasa sakit, termasuk rasa sakit akibat radang sendi, rasa sakit setelah operasi, dan selama persalinan," kata Stern.
2. Menggunakan kondom tidak menghambat orgasmeBanyak orang mengira itu karena bercinta seringkali terasa lebih baik tanpa kondom sehingga orgasme akan terasa. Tapi itu semua tidak sepenuhnya benar, Bun.
"Wanita cenderung mengalami orgasme dengan atau tanpa kondom," kata Debby Herbenick, Ph.D., seorang ilmuwan peneliti di Indiana University dan penulis buku
Because It Feels Good.
"Faktanya, kondom dapat membantu pasangan menghabiskan lebih banyak waktu berhubungan seks, karena seorang pria tidak harus 'menarik' dengan cepat, jika dia khawatir tentang ejakulasi dini," sambungnya.
3. Tidak mudah bagi wanita untuk mencapai orgasmeMenurut penelitian, 10 sampai 40 persen wanita melaporkan mengalami kesulitan atau ketidakmampuan untuk mencapai orgasme. Salah satu cara terbaik untuk memperbaikinya adalah dengan stimulasi klitoris.
Tetapi perawatan medis juga dapat membantu, karena beberapa wanita yang menderita disfungsi seksual dapat menggunakan terapi testosteron topikal atau obat oral. Sayangnya, belum ada banyak bukti medis di balik perawatan ini. Sebaiknya, kunjungi dokter jika wanita mengalami kondisi ini.
 Ilustrasi suami dan istri/ Foto: iStock |
4. Orgasme semakin baik seiring bertambahnya usiaTernyata seiring bertambahnya usia, kualitas dan frekuensi orgasme dapat meningkat. Kata Herbenick, sebuah survei menunjukkan bahwa 61 persen wanita usia 18-24 tahun mengalami orgasme terakhir kali saat berhubungan seks, 65 persen wanita di usia 30-an, dan sekitar 70 persen wanita di usia 40-an dan 50-an. Sayangnya, survei tersebut tidak menunjukkan bukti-bukti penunjang seperti alasan di baliknya, Bun.
"Itu mungkin karena wanita yang lebih tua lebih berpengalaman secara seksual, lebih percaya diri di kamar tidur, dan tidak takut untuk berbicara apa yang mereka inginkan," ujar Herbenick.
5. Orgasme dapat terjadi tanpa stimulasi genitalKita semua pernah mendengar tentang wanita yang bisa orgasme dimanapun. Para ahli mengatakan itu memang bisa terjadi.
"Alasan untuk orgasme spontan ada dua, peningkatan aliran darah ke alat kelamin dan getaran atau kontak dengan klitoris," kata Stern.
6. Butuh lebih dari 20 menit untuk orgasmeBanyak wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai orgasme daripada pria dan itu normal. Faktanya, sebagian besar wanita memerlukan setidaknya 20 menit dalam aktivitas seksual untuk mencapai orgasme.
"Jika kita menemukan bahwa pasangan sering mencapai orgasme sebelum melakukannya, ada beberapa cara untuk membantunya memperlambat, seperti memberikan tekanan kuat pada pangkal penis," katanya.
Jika takut dengan ejakulasi dini, Stern menyarankan untuk konsultasi ke dokter. Biasanya ada teknik yang dapat mengatasi ini, Bun.
7. Penting untuk menemukan G-spotPara ahli telah lama percaya kalau g-spot adalah kunci untuk membantu wanita mencapai orgasme yang lebih lama dan kuat. Tapi, itu adalah topik yang kontroversial.
Pendidik seks, seperti Ava Cadell yang berbasis di Los Angeles, mendukung pernyataan bahwaÂ
G-spot dapat mendorong perempuan untuk menemukan keinginan mereka dalam bercinta. Lokasinya mungkin sedikit berbeda pada setiap wanita, tetapi paling sering ditemukan di dalam vagina.
Bunda, simak manfaat bercinta di akhir trimester kehamilan, di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda] (ank/rap)