Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alternatif Masker yang Kian Langka di Pasaran karena Corona, Efektifkah?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Mar 2020 15:21 WIB

Stok masker di pasaran semakin langka ya Bun, kalau memakai alternatif lain efektif enggak ya buat virus corona? Berikut penjelasannya
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Virus corona yang terus menelan korban masih belum ditemukan obatnya hingga kini. Sesaat setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) positif corona, masyarakat ramai-ramai mulai memburu masker di apotek atau supermarket dengan jumlah yang tidak sedikit.

Menggunakan masker, khususnya masker bedah, di tempat umum masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam pencegahan virus corona. Tak ayal, melonjaknya permintaan masker dengan stok yang terbatas di pasaran menjadikan masker ini kian langka serta harganya semakin tinggi.

Tentunya bagi sebagian orang, hal ini menjadi sumber kekhawatiran baru karena merasa lebih berpeluang terjangkit virus. Bahkan belakangan, sempat beredar sebuah video di internet yang memperagakan bagaimana tisu basah bisa digunakan sebagai alternatif pengganti masker.


Namun, pencegahan penyebaran virus dengan menggunakan tisu basah merupakan tindakan yang tidak tepat, karena tisu basah justru lebih memudahkan partikel yang ada di udara menempel.

"Tisu basah dijadiin masker, kena debu dari udara pasti pada nempel," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, dikutip dari detikHealth.

Sementara dr Chen Xiaoting yang berasal dari Taiwan sebelumnya juga memberikan alternatif menggunakan masker kain untuk menggantikan masker bedah yan semakin sulit ditemukan.

"Asal dicuci setiap hari setelah dipakai, masker kain bisa mencegah penularan infeksi melalui cipratan air liur," katanya dalam unggahan di akun Facebook.

Selain itu masker jenis ini juga lebih murah, mudah dibuat, dan ramah lingkungan. Nah yang harus dilakukan untuk membuat masker kain ialah memilih bahan kain yang cocok dengan motif yang disukai. Lalu bisa menggunakan masker sekali pakai atau masker bedah yang biasa digunakan untuk mengatur ukuran membuat masker kain, dan jahit.

Buat celah di tengah masker yang berdempetan dengan hidup dan mulut, untuk mengganti lapisan penyaring udara. Melalui celah ini, berbagai bahan kain untuk penyaring udara bisa dimasukan atau dikeluarkan dari masker kain.

"Penyaring udara jangan dipakai berulang kali. Masker ini berguna untuk mencegah cipratan liur saat bersin dan batuk dari area hidung dan mulut yang menyebabkan risiko meningkatnya infeksi," ujar Chen.

Alternatif Masker yang Kian Langka di Pasaran karena Corona, Efektifkah?Foto: YouTube


Meski dianjurkan untuk menggunakan masker saat berada di tempat umum yang terbuka, pada hakikatnya penggunaan masker lebih dianjurkan kepada mereka yang sakit agar dapat mencegah penularan dari batuk, dan bersin.

Sementara itu, hingga saat ini masih belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan para penderitanya, namun virus corona bisa diantisipasi dengan menjaga kekebalan dan daya tubuh. Setidaknya dengan menjaga pola makan serta gizi, olahraga atau beraktivitas.

Selain itu, upaya lain yang juga dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan, tempat tinggal, dan diri sendiri. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer setelah menyentuh dan kontak langsung dengan gagang pintu, tombol lift, bersalaman, terutama jika menggunakan kendaraan umum.


Sebagaimana yang telah diarahkan oleh Kementrian Kesehatan RI, terdapat lima waktu penting untuk mencuci tangan dengan sabun. Yakni saat sebelum memegang makanan dan makan, setelah BAB, sebelum menyusui, dan setelah beraktivitas.

Mencuci tangan yang benar setidaknya dilakukan selama 20-60 detik, ya Bun. Berikut enam langkah mencuci tangan dengan baik dan benar:

1. Basahi tangan. Lalu gosok kedua telapak tangan menggunakan sabun secara lembut dengan arah memutar.

2. Gosok dan usap juga bagian punggung kedua tangan secara bergantian.

3. Gosok sela-sela jari hingga bersih.

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.

5. Gosok dengan putar kedua ibu jari secara bergantian.

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan, kemudian gosok secara perlahan, lalu bilas dengan air bersih dan keringkan.

Bunda juga bisa nonton dampak buruk dari kebiasaan mengggit kuku dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda