Jakarta -
Penyebaran virus corona semakin meluas ke beberapa negara, menyebabkan kepanikan di masyarakat. Kemarin, Senin (2/3/2020), Presiden Jokowi mengumumkan jika ada dua pasien positif corona di Indonesia.
Namun yang mengejutkan, sejauh ini data dari seluruh dunia mencatat hanya ada sedikit pasien virus corona yang berusia anak-anak. Hal itu ditengarai karena hanya ada sedikit pasien anak-anak yang dibawa berobat ke rumah sakit.
Kepala petugas medis Australia, Dr Brendan Murphy mengatakan, ada salah satu hal mengejutkan dari virus corona. Ia mengemukakan bahwa gejala Covid-19 pada anak-anak cenderung ringan.
"Kami tidak tahu apakah anak-anak mungkin terkena penyakit ini. Tapi (gejala-gejalanya) sangat ringan," kata Murphy dikutip dari
ABC News pada Selasa (3/3/2020).
Profesor Robert Booy dari National Center for Immunisation Research and Surveillance mengatakan, karena alasan tertentu anak tampaknya mendapat gejala virus corona yang rimgan. Mereka hanya mengalami gejala ringan seperti demam dan gangguan pernapasan atas.
Sejauh ini, tidak ada anak yang dilaporkan memiliki komplikasi serius setelah terjangkit virus
corona, Bun. Tapi, pada orang dewasa, reaksi virusnya lebih berat.
 Ilustrasi anak sakit/ Foto: iStock |
Hal serupa juga diungkapkan oleh Terri Lynn Stillwell, ahli penyakit menular anak dari Rumah Sakit Mott Children di University of Michigan. Pada kasus infeksi virus corona di Cina, jumlah pasien anak-anak sangat rendah.
"Kami melihat total 75.000 kasus pada saat ini, tapi literatur hanya melaporkan sekitar 100 atau lebih kasus anak," kata Stillwell dikutip dari
NPR.
Mungkin saja memang banyak anak yang telah terinfeksi. Tapi, mereka hanya menunjukkan gejala ringan atau tidak sama sekali. Sehingga, mereka tidak mendapatkan perawatan medis.
Menurut ahli penyakit menular, Cody Meissner, anak yang terinfeksi virus corona menunjukkan gejala yang tidak lebih parah dari flu biasa. Sejauh ini, virus lebih mungkin menginfeksi orang dewasa, terutama orang-orang dengan masalah kesehatan.
Gejala orang yang terinfeksiÂ
virus corona memang berbeda-beda, Bun. Tapi, batuk dan demam cenderung menjadi gejala yang dominan. Demam yang dimaksud mencapai di atas 38 derajat celsius, flu berat, hingga gangguan pernapasan.
"Gejala tiap orang beda-beda, ada batuk dominannya, demam dominannya, ada sesak napas. Tapi kalau sesak napas biasanya sudah akhir," kata dr. Adria Rusli, Sp.P(K), beberapa waktu lalu.
Namun, tidak semua orang yang mengalami gejala tersebut berarti positif virus corona ya. Mereka yang positif virus corona memiliki riwayat perjalanan ke daerah terdampak atau berinteraksi dengan penderita.
Sementara itu, menurut dr.Bambang Supriyanto, Sp.A(K), konsultan respi anak di RSCM Jakarta, anak yang mendapat imunisasi lengkap akan memiliki daya tahan tubuh lebih baik. Sehingga lebih kuat menghadapi virus corona.
Imunisasi sendiri dibutuhkan karena imunitas anak di bawah 5 tahun belum sebaik orang dewasa. Mereka masih belajar melindungi tubuh dari kuman. Sehingga perlu mendapat perlindungan ekstra, salah satunya dari imunisasi yang telah ditetapkan kedokteran.
"Imunisasi lengkap jangan dikonotasikan imunisasi virus Corona, karena memang sampai sekarang belum ada," kata Bambang.
Bunda juga bisa simak tips atasi demam anak berikut ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)