Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Matahari Pagi Baik untuk Imunitas, Kapan & Berapa Lama Baiknya Berjemur?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 24 Mar 2020 18:04 WIB

Berjemur di bawah matahari pagi baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas. Lalu, kapan waktu tepat untuk terpapar sinar matahari pagi?
Ilustrasi berjemur matahari/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Alex Potemkin
Jakarta - Banyak yang bilang, matahari pagi baik untuk kesehatan. Beberapa bahkan meyakini paparan sinar matahari pagi bisa membunuh virus seperti corona atau COVID-19, Bun. Benar enggak ya?

Matahari pagi memang baik untuk kesehatan, namun tak bisa membunuh virus Corona. Hal ini disampaikan oleh dokter dan ahli nutrisi dr.Tan Shot Yen.


"Berjemur badan atau kena matahari itu tidak sama seperti bayangan orang, kayak kita itu menggoreng virusnya gitu. Jadi ada persepsi yang keliru ya," kata Tan, dikutip dari YouTube Henry Remanlay, Selasa (24/3/2020).

Menurut Tan, kita berjemur bukan untuk mematikan virus, tapi untuk mendapatkan vitamin D3. Dalam sinar matahari pagi, ada Ultraviolet B (UVB) yang baik untuk tubuh.

UVB ini mengandung provitamin D3, yang oleh kulit bersama kolesterol dibentuk menjadi vitamin D3. Vitamin ini dapat menjadi sumber kekebalan tubuh manusia. Tan juga mengatakan, UVB gelombangnya lebih pendek. Sehingga, sinarnya baru muncul sekitar jam 10 pagi.

"Itu alasan kita jemur jam 10. (Kalau) sudah panas, jangan jemur sampai gosong," ujar Tan.

Ilustrasi wanita berjemurIlustrasi wanita berjemur/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Alex Potemkin

Lalu berapa lama sebaiknya kita berjemur di bawah sinar matahari pagi?

Beberapa ahli kulit percaya bahwa kita bisa berjemur selama tidak memiliki komplikasi dengan paparan sinar matahari. Bunda bisa berjemur tanpa menggunakan tabir surya hingga 20 menit setiap hari. Untuk mengurangi risiko terbakar sinar matahari, mungkin sebaiknya berjemur sekitar 5 hingga 20 menit.

"Ini (waktu berjemur) bervariasi berdasarkan seberapa dekat wilayah dengan garis khatulistiwa, respons kulit terhadap sinar matahari, dan kualitas udara," kata Cynthia Cobb DNP, APRN, perawat spesialis kesehatan wanita, dilansir Healthline, Selasa (24/3/2020).

Kualitas udara yang buruk dapat menghalangi sebagian sinar UV, Bun. Beberapa penelitian menunjukkan lebih sering terkena sinar matahari, kulit bisa rusak dibanding terpapar sinar matahari secara perlahan.

Berjemur di bawah sinar matahari pagi juga dapat meningkatkan suasana hati. Penelitian menyebut paparannya mampu membuat tidur lebih berkualitas dan baik, serta membantu produksi vitamin D untuk tulang dan melawan penyakit tertentu.


"Karena risiko yang terkait paparan sinar matahari terlalu banyak, sebaiknya batasi waktu paparan dan gunakan tabir surya dengan SPF 30 jika diperlukan," ujar Coob.

Saat berjemur, jangan lupa penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih ya, Bun. Sesekali berlindung kalau sinar mataharinya terlalu panas. Bila berjemur tapi tidak terlindungi dengan baik, ada risiko ruam, kulit terbakar, dan kemungkinan terkena melanoma.

Bunda, simak juga teknik menjemur bayi yang benar, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda