Jakarta -
Presiden ke-1 Republik Indonesia, Soekarno, memiliki seorang istri berkebangsaan Jepang bernama Ratna Sari Dewi, atau lebih dikenal Dewi Soekarno.
Pemilik nama lahir Shichihoko Nemoto ini adalah istri keenam Soekarno. Lalu sebenarnya, bagaimana kisah pertemuan pertama antara Dewi dan Soekarno?
Melalui tayangan di
channel YouTube CNN Indonesia, wanita yang memiliki nama sapaan
Dewi Fujin, sebuah sapaan di Jepang yang artinya Ibu Dewi atau Madame Dewi ini mengisahkan, pertama kali ia bertemu dengan Soekarno ketika usianya 19 tahun. Kala itu, Madame Dewi melihat Soekarno adalah sosok karismatik dan memiliki rasa peduli yang tinggi.
"Tentu saja dia memiliki karisma, dari wajah, matanya yang besar penuh dengan kebaikan hati, beliau sangat peduli, beliau merupakan seorang pahlawan, beliau pernah di penjara dan diasingkan," tutur Madame Dewi, HaiBunda kutip dari YouTube, Kamis (26/3/2020).
Dewi juga tahu bahwa Soekarno sudah melewati banyak kesulitan. Namun, Soekarno tidak menyerah dan tetap berjuang karena memiliki keinginan dan tanggung jawab besar bagi Indonesia.
"Beliau merupakan sosok yang memiliki keinginan kuat, beliau sudah mengalami berbagai kesulitan, dan tantangan. Ia juga mandiri, beliau berjuang sangat keras setiap malam, karena memiliki tanggung jawab yang besar," kata Dewi.
 Kisah Pertemuan Pertama Soekarno dan Madame Dewi, Istri ke-6 Asal Jepang/ Foto: Instagram |
Pertemuan pertamanya dengan Soekarno adalah saat pesta teh sederhana di Tokyo, Jepang. Ketika itu, Dewi diundang oleh temannya untuk hadir. Ia pun dikenalkan pada Soekarno.
"Saya diundang untuk hadir oleh teman saya. Saya memperkenalkan diri, semua orang duduk, dan beliau menjadi pusat perhatian," jelasnya.
Kala itu, Dewi bercerita, Soekarno menawarkan dirinya secangkir teh. Mereka kemudian berbincang, yang akhirnya membuat Dewi merasa kagum dengan pengetahuan Soekarno tentang Jepang.
"Saya mengerti mengapa beliau dipenjara, beliau belajar bahasa Ingris, Jerman, Rusia, dan Jepang. Dan beliau sangat memahami Negara Jepang, beliau mampu menyebutkan setiap nama pahlawan Jepang," ungkap Dewi.
Meski demikian, Dewi akui bahwa dirinya tak bisa menyimpulkan apakah ia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Soekarno. Ia meyakini bahwa itu hanya rasa kagum. Kemudian cinta baru datang setelahnya.
"Tidak. Saya tidak bisa menyimpulkan ini cinta. Saya seperti mengagumi ciptaan Tuhan, beliau sangat mengagumkan. Perasaan cinta itu datang setelahnya," ucapnya.
Dewi dan
Soekarno kemudian menikah pada 1962. Mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang lahir di Tokyo, pada 11 Maret 1967, yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.
(yun/muf)