Jakarta -
Karisma Presiden ke-1 Republik Indonesia, Soekarno, memang sulit terelakkan. Ini pula yang jadi salah satu alasan Madame Dewi akhirnya menerima pinangan Soekarno, meski untuk dijadikan istri keenam.
Madame Dewi pertama kali bertemu dengan Soekarno di sebuah acara pesta teh sederhana di Tokyo, Jepang. Madame Dewi memang tidak langsung jatuh cinta, melainkan hanya merasakan kagum yang luar biasa. Pada pertemuan selanjutnya, Soekarno kemudian mengundang Dewi untuk berkunjung ke Indonesia.
"Kami bertemu setelah beberapa hari kunjungan resmi kenegaraan beliau. Dan pada saat kunjungan lain, saya bertemu lagi dengan beliau. Lalu beliau mengundang saya ke Indonesia selama dua pekan," ujar Madame Dewi, HaiBunda kutip dari YouTube CNN Indonesia, Kamis (26//3/2020).
Cinta Dewi kepada Soekarno yang mulai tumbuh perlahan, membuat Dewi tiba-tiba terpikir untuk menikah saat dapat ajakan ke Indonesia. Ia pun meyakinkan dirinya jika pergi ke luar dari Jepang, mungkin ia akan dapat jawaban soal keputusan menikah tersebut.
"Pada saat itu, saya terus berpikir tentang keputusan untuk menikah. Lalu saya berkata pada diri sendiri jika pergi ke luar negeri, mungkin saya akan dapat pencerahan tentang keputusan yang harus diambil," jelasnya.
Meskipun ia harus menempuh perjalanan yang sangat panjang,
Dewi merasa sangat terhormat diundang datang ke Indonesia.
Dewi bercerita, pada 1958 hingga 1959 belum ada pesawat jet. Jadi, Dewi hanya naik pesawat biasa dan harus terbang dari Tokyo ke Hongkong, lalu ke Bangkok, Singapura, dan harus melewati satu malam di Singapura, sebelum akhirnya sampai ke Indonesia.
Sesampainya di Indonesia, Soekarno mengajak Dewi ke Tampaksiring di Bali. Inilah untuk pertama kalinya mereka menghabiskan waktu berdua. Di sana juga Soekarno melamar Dewi dengan kata-kata yang sangat romantis.
"Itu pertama kali kami berduaan, dari Tampaksiring kami melihat jajaran pohon kelapa di sore hari. Dan matahari tampak begitu besar perlahan tenggalam. Lalu bayangan dari pohon kelapa itu perlahan gelap," kenang Dewi.
"Udara sejuk menyibak kami, sangat sunyi, lalu beliau berkata, 'Jadilah inspirasi hidupku, jadilah teman hidupku, bahagiakanlah hidupku," sambungnya.
 Kata-kata Romantis Soekarno Saat Melamar, Madame Dewi Tak Mampu Menolaknya/ Foto: instagram |
Dalam benak Dewi kala itu, ia merasa belum pernah mendengar kata-kata seromantis tersebut. Ia juga merasakan sebuah keyakinan bahwa Soekarno adalah laki-laki yang ditakdirkan Tuhan untuk mendampinginya.
"Lalu dalam benak saya, meskipun saya hidup beratus-ratus tahun lamanya, saya belum pernah mendengar kata-kata lamaran yang sangat indah. Dalam benak saya, Tuhan pasti telah memilih saya untuk hidup dengannya. Jika ini adalah perjalanan hidup saya, saya akan mendedikasikan hidup saya untuknya," ungkap Dewi.
Tak butuh waktu lama, Dewi memutuskan untuk menerima pinangan Soekarno. Meski pada satu sisi, ia merasa khawatir soal nasib ibunya dan adik laki-lakinya, yang tinggal bersamanya di Jepang.
"Ya, benar. Dua pekan itu mengubah hidup saya selamanya. Tapi kekhawatiran saya saat itu adalah, saya masih tinggal dengan ibu dan adik laki-laki saya di Jepang, yang sangat membutuhkan saya," ungkap pemilik nama lahir Shichihoko Nemoto ini.
Madame Dewi dan
Soekarno kemudian menikah pada 1962. Mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang lahir di Tokyo, pada 11 Maret 1967, yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.
Simak juga kisah Mona Ratuliu yang menikah di usia 20 tahun dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)