
moms-life
Mengharukan! Kisah Cinta Segitiga Bung Karno, Inggit Garnasih, dan Sanusi
HaiBunda
Selasa, 15 Aug 2023 19:30 WIB

Presiden RI pertama Soekarno atau dikenal juga dengan Bung Karno memiliki kisah cinta yang panjang. Ia menjalin asmara dengan sejumlah wanita. Namun, cinta pertamanya bermula dari seorang wanita bernama Inggit Garnasih.
Soekarno telah menikah dengan Siti Utari pada 1921. Namun, hubungan Soekarno dan Utari tak lebih dari sekadar kakak dan adik hingga mereka akhirnya bercerai.
Soekarno baru merasakan cinta ketika ia bertemu dengan Inggit Ganarsih. Kala itu, ia dikirim oleh ayahanda Utari, H.O.S. Tjokroaminito untuk bersekolah di Bandung.
Ia kemudian diterima di keluarga Inggit Garnasih dan suaminya, Sanusi atau yang disapa Kang Uci. Soekarno sempat membawa Utari yang pada saat itu masih menjadi istrinya untuk tinggal di rumah Inggit dan Sanusi.
"Sejak bertemu dan bersalaman, pemuda itu sudah menyenangkan. Ia gampang bergaul dan mau menerima apa yang aku hidangkan dengan roman muka yang menggembirakan. Aku persilakan dia masuk ke kamar depan yang telah kubereskan," demikian isi hati Inggit saat pertama kali bertemu Soekarno, dikutip dari buku Soekarno: Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H.
Sejak kedatangan Soekarno, Inggit jadi memiliki teman bicara yang menyenangkan. Soekarno bahkan tak segan berbagi perasaannya tentang Utari.
Diakui Soekarno, ia tak bisa melanjutkan hubungannya lagi dengan Utari dan berencana untuk menceraikannya. Tak lama setelah itu, Soekarno memulangkan Utari ke rumah orang tuanya.
Setelah memulangkan Utari ke Surabaya, Soekarno kembali ke rumah Inggit dan Sanusi. Saat itu, Utari tak mengira bahwa peristiwa tersebut akan disusul dengan kejadian lain yang mengubah hidupnya.
Setiap kali melayani Soekarno dan menghidangkan kopi kepadanya, Inggit merasakan sinar mata Soekarno yang kala menatapnya.
Di sisi lain, Sanusi yang merupakan suami Inggit jarang berada di rumah pada malam hari. Inggit tak pernah tahu ke mana suaminya pergi. Ia tak lagi memiliki kesempatan berbicara dengan suaminya di rumah. Inggit merasa kesepian.
Baca di halaman berikutnya, Bunda.
Saksikan juga video tentang hubungan Dewi Soekarno dengan anak-anak Fatmawati:
SOEKARNO MELAMAR INGGIT
Rumah Inggit Garnasih / Foto: Wisma Putra
Kedekatan Soekarno dengan Inggit terus terjalin di rumah itu. Usai Soekarno memulangkan Utari, pria yang disapa Kusno itu langsung menyatakan rasa cintanya kepada Inggit.
"Sampai pada suatu saat, Kusno merayu aku dan aku pun peka. Aku pun terdiri dari darah dan daging, manusia biasa yang luluh oleh kesepian dan musnah oleh pijar sinar cinta yang meluap," ungkap Inggit.
Namun Inggit tak menjawab, Bunda. Ia menahan napas dan perasaannya.
"Aku sadar dan kemudian aku berbuat apa saja, menyibukkan diriku, menjauhkan diri dari bahaya yang lebih besar. Namun, dengan itu semua aku sadar bahwa benih telah tumbuh dan tinggallah kami yang harus pandai memilih," ucapnya.
Inggit menyadari bahwa perasaannya berkembang semakin besar. Ia tak mampu lagi mengendalikan dirinya. Tak hanya itu, suaminya sendiri sudah tidak pernah memberinya kepuasan lagi.
"Lewat sembahyang Isya ia sudah biasa meninggalkan rumah, pergi entah ke rumah kawannya, entah ke rumah Haji Adnan, sahabat dekat kami, entah ke tempat hiburan yang menyenangkan, entah ke tempat biliar yang ketika itu menjadi tempat berkumpul kaum lelaki lanjut usia dan bosan di rumah," tutur Inggit.
"Malam hari ia biasa cepat-cepat menghilang dan baru kembali kalau malam sudah larut dan aku sudah tidak bernafsu lagi menegurnya. Biarlah ia mendapatkan kesenangannya sendiri," imbuhnya.
Pada suatu malam ketika Inggit hanya berdua dengan Soekarno, pria itu mendekat dan memperlihatkan raut wajah sungguh-sungguh. Ia menyatakan keinginannya untuk mempersunting Inggit.
"Tidak bisa kita terus begini. Aku mencintaimu. Sesungguhnya. Tak bisa terus begini. Aku ingin mengawinimu. Bagaimana?" tanya Soekarno.
Inggit tak langsung menjawab. Ia berencana membicarakan hal itu dahulu dengan suaminya. Tekadnya sudah bulat untuk membuka apa yang selama ini ia lakukan bersama Soekarno.
Namun ternyata, Soekarno sudah lebih dahulu berbicara dengan Sanusi keesokan harinya. Sanusi kemudian melanjutkan pembicaraan itu dengan Inggit.
Di momen itu, Inggit secara terbuka melepaskan segala isi hatinya dan membuka persoalan di antara mereka bertiga. Sanusi menanyakan ke mana Inggit akan pergi apabila mereka bercerai.
Tak disangka, kebesaran hati Sanusi justu membuat Inggit terpukul. Baca di halaman setelah ini.
KEBESARAN HATI SUAMI INGGIT
Rumah Inggit Garnasih / Foto: Wisma Putra
Inggit mengatakan kepada Sanusi bahwa ia akan kembali ke rumah sang Bunda. Namun, sang suami melarangnya dan meminta Inggit untuk menerima lamaran Soekarno.
"Terimalah dulu lamaran Kusno itu. Setelah jelas begitu, Akang jatuhkan talak. Tetapi, jangan kemudian berdiri sendiri segala. Jadikanlah nikah dengan Kusno," ucap Sanusi.
Pria itu juga memberi pesan penting kepada Inggit mengenai masa depan Soekarno dan Indonesia, Bunda.
"Jadikanlah ia orang penting. Eulis (Inggit) pasti bisa mendorongnya sampai ia menjadi orang penting. Kalau tidak begitu, bakal banyak saudagar yang mendekati Eulis, melamar Eulis. Akan tidak sudi," tuturnya.
"Akang rida. Kalau Eulis menerima lamaran Kusno itu dan kalian berdua nikah. Mari kita jagokan dia sehingga dia nanti benar-benar menjadi orang penting. Mari kita bantu dia sampai benar-benar menjadi pemimpin rakyat. Dampingi dia, bantulah dia, sampai dia benar-benar mencapai cita-cita," ia menambahkan.
Perkataan Sanusi membuat Inggit terdiam. Ia merasa tak berdaya karena dikalahkan oleh laki-laki yang begitu tinggi budinya.
Tak hanya itu, Sanusi juga sudah menitipkan pesan penting kepada Soekarno untuk menjaga wanita yang ia cintai.
"Akang telah katakan kepada Kusno, cintailah Enggit dengan sungguh-sungguh dan jangan telantarkan dia. Saya tidak senang, tidak rela kalau mesti melihat Enggit hidup sengsara, baik lahir maupun batin. Saya tidak rela kalau sampai mendengar kejadian menimpanya seperti itu," tutur Sanusi.
Kebesaran hati Sanusi membuat Inggit meneteskan air mata, Bunda. Bagi Inggit, ia benar-benar seorang kesatria. Ia kemudian menerima usulan Sanusi untuk bercerai. Tak lama setelahnya, ia dipulangkan ke rumah orang tuanya dengan diberi bekal hidup oleh Sanusi.
Selepas masa idah, Inggit menikah secara sederhana dengan Soekarno di rumah orang tuanya. Inggit sadar, pernikahan itu membawa kewajiban baru dalam hidupnya.
"Aku sudah tahu bahwa aku belasan tahun lebih tua daripada Kusno. Aku sudah tahu bahwa pendidikanku jauh lebih rendah darinya. Aku merasa berkewajiban mengemongnya supaya ia cepat berkesampaian mendapatkan gelarnya. Itulah tugasnya yang utama datang ke Bandung. Ia mesti jadi insinyur!" kata Inggit.
Terlepas dari pernikahannya dengan Soekarno, Inggit mengenang kembali hubungannya dengan Sanusi. Ia teringat, mereka sudah menjalin asmara sebagai kekasih sejak lama.
Namun kala itu, hubungan mereka sempat terhenti karena Inggit mendengar kabar Sanusi akan menikah dengan wanita lain. Terbakar api cemburu, ia pun menerima lamaran pria lain bernama Kang Nata. Namun pernikahannya tak berjalan lama, Bunda.
"Setelah bercerai dengan Kang Nata, aku kawin dengan Kang Uci yang nyata masih tetap mencintaiku," kenangnya.
Inggit menyimpan kenangan itu dengan baik, untuk melanjutkan hidupnya bersama suami barunya yaitu Soekarno.
"Hidup kami bahagia. Aku rasakan, Kusno menyayangi aku sepenuhnya. Aku pun begitu. Kami tidak pernah bertengkar dan ia pun menjaga perasaanku," ujarnya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Merasa Bersalah, Fatmawati Meminta Maaf dengan Bersimpuh ke Inggit Garnasih

Mom's Life
Usaha Keras Fatmawati Minta Maaf kepada Inggit Garnasih, Bersimpuh Sambil Nangis Bak Kepada Ibunda

Mom's Life
Rela Hidup Tanpa Uang, Ini Jasa Besar Inggit Garnasih untuk Bung Karno

Mom's Life
Lika-liku Cinta Soekarno dan Inggit Garnasih, Cerai Usai 20 Tahun Bersama

Mom's Life
Kata-kata Romantis Soekarno Saat Melamar, Madame Dewi Tak Mampu Menolaknya


8 Foto
Mom's Life
8 Potret Cucu Soekarno, Frederik Kiran Bersama Ibu & Neneknya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda