moms-life

5 Golongan yang Tidak Wajib Puasa Ramadhan, Salah Satunya Ibu Hamil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 15 Apr 2020 19:39 WIB

Jakarta - Ibadah puasa wajib dijalankan umat Islam selama bulan Ramadhan. Tapi, ada beberapa golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa dengan ketentuan tertentu.

Menurut Ustaz Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya, ada beberapa orang yang tidak wajib untuk puasa selama Ramadhan dengan syarat tertentu. Ketentuan ini sebaiknya dimengerti oleh umat Islam agar hukum berpuasa yang wajib tidak menjadi haram, Bunda.


"Mewajibkan sesuatu yang tidak wajib hukumnya haram," kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Channel Al Bahjah TV, Rabu (15/4/2020).


Siapa saja yang diperbolehkan tidak puasa? Berikut penjelasannya:

1. Anak kecil dan orang gila

Menurut Buya Yahya, anak kecil belum baligh atau dewasa sehingga tidak wajib puasa. Namun, dalam Alquran diperintahkan agar anak-anak melakukan salat saat umur 7 tahun, dengan ketentuan semua ibadah dan keharaman akan dikiaskan dengan salat.

"Salat belum wajib, tapi bapaknya wajib untuk ajari, kalau tidak diajari bapaknya dosa," ujar Buya Yahya.

Ketentuan tidak wajib puasa juga berlaku untuk orang gila. Buya Yahya mengatakan, orang gila tidak punya akal sehingga boleh tak puasa.

2. Orang sakit dan orang tua

Jika seseorang berpuasa dan menjadi parah, maka puasanya menjadi haram. Buya Yahya menjelaskan, Allah Subhanahu wa ta'ala melarang umatnya menjerumuskan diri dalam bahaya.

Orang sakit boleh tidak puasa sesuai dengan perkataan dokter, muslim yang bisa dipercaya, dan pengalamannya sendiri. Kita wajib patuh omongan dokter dan merasakan berat atau tidaknya penyakit yang diidap.

Bagi orang tua atau lanjut usia, kita harus memberi tahu bahwa puasa bukan sesuatu yang wajib, Bunda. Dijelaskan dalam buku Tuntunan Puasa Tarawih & Ied oleh Ustaz Abdurrahman, golongan ini termasuk orang tua yang sangat lemah dan tidak kuasa lagi untuk berpuasa, atau orang sakit yang tidak ada harapan sembuh.

Bagi golongan seperti ini, diwajibkan membayar fidyah (denda) dan tidak wajib mengganti dengan puasa.

Ilustrasi muslim menjalankan sahurIlustrasi muslim menjalankan sahur/ Foto: iStock

3. Haid dan nifas

Bagi wanita yang haid dan nifas tidak wajib atau haram berpuasa. Tidak haid dan nifas memang menjadi syarat wajib dan sah puasa.

4. Hamil dan menyusui

Buya Yahya menjelaskan, hamil usia berapa bulan pun tetap diperbolehkan tidak puasa. Sedangkan bagi ibu menyusui, ada batasannya yaitu anaknya paling lama disusui usia 2 tahun.

"Ibu yang memaksa untuk puasa boleh, asalkan tidak membahayakan untuk bayi atau dirinya sendiri," ungkap Buya Yahya.

5. Orang dalam perjalanan jauh

Orang dengan kondisi ini boleh untuk tidak berpuasa, asalkan menggantinya di hari dan bulan selain Ramadhan pada tahun yang sama. Menurut penjelasan KH Ahmad Ishomuddin, berdasarkan Mazhab Syafi'i, jarak sepanjang minimal 82 kilometer disepakati sebagai perjalanan jauh yang mubah.


"Orang yang menempuh jarak minimal 82 kilometer itu boleh untuk tidak melaksanakan puasa," kata KH Ahmad Ishomuddin, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (15/4/2020).

Perjalanan jauh juga dikatakan mubah kalau tujuannya bukan untuk kemaksiatan. Selain itu, harus dimulai sejak terbit matahari atau masuk waktu subuh, Bunda. Paling penting, orang tersebut mengucapkan niat untuk mengambil keringanan puasa sebelum mulai bepergian.

Simak juga kiat olahraga saat berpuasa, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT