Jakarta -
Selain untuk mendapatkan pahala, ibadah puasa di bulan Ramadhan kerap dimanfaatkan sebagian orang untuk menurunkan berat badan. Jika di hari biasa, olahraga adalah salah satu kunci diet. Apakah di bulan puasa juga demikian?
Dilansir
Up Fitness, kalau bertujuan membakar lemak, menurunkan berat badan, atau membentuk otot, maka olahraga adalah kunci untuk mendapatkan tubuh yang lebih baik. Olahraga sepanjang bulan Ramadhan penting untuk mempertahankan kemajuan dan bahkan menjadikan tubuh lebih bugar dan lebih ramping dari sebelumnya.
Jangan gunakan Ramadhan sebagai alasan untuk berhenti berolahraga. Karena menunda olahraga selama sebulan penuh akan membuat kita merasa sulit untuk berolahraga lagi di bulan selanjutnya. Tetap aktif selama Ramadhan adalah suatu keharusan bagi siapa saja yang ingin menurunkan
berat badan.
Hal senada diungkapkan dr.Javaid Shah, Dokter Spesialis di Dubai. Menurut Shah, berolahraga saat puasa sebenarnya dapat membuat otak kita, neuro-mortor dan serat otot menjadi lebih muda.
"Ketika kita berolahraga selama puasa, itu pada dasarnya memaksa tubuh kita untuk meluruhkan lemak, karena proses pembakaran lemak tubuh kita dikendalikan oleh sistem saraf simpatik, yang didukung oleh olahraga dan pengurangan makanan," kata Javaid, dikutip dari Khaleej Times.
Asisten Manajer Kebugaran dan Pelatih Pribadi di Fitness First Gym and Health Club, Sheu, menambahkan bahwa berolahraga sambil berpuasa dapat membantu menjaga berat badan.
"Seseorang tidak boleh berhenti berolahraga selama
bulan Ramadhan. Ini membantu untuk mengendalikan berat badan dan tetap sehat," jelas Sheu.
 Perlukah Olahraga Saat Diet di Bulan Puasa?/ Athletic muslim woman is exercising on staircase/ Foto: iStock |
Hanya saja, jika Bunda memutuskan untuk berolahraga di bulan Ramadhan, ada hal yang juga harus diperhatikan, misalnya waktu tepat berolahraga. Javaid menyarankan, berolahraga setelah salat Tarawih di malam hari. Ini adalah waktu dimana makanan dan air sudah bisa dikonsumsi, jadi dapat membantu selama olahraga. Beberapa olahraga juga bisa dilakukan setelah berbuka puasa atau sesaat sebelum sahur.
"Berolahraga satu jam sebelum berbuka puasa memberi Anda fleksibilitas dalam waktu makan. Ini meremajakan tubuh dalam waktu cepat," kata Sheu.
Selain itu, jenis olahraga juga harus diperhatikan, Bun. Olahraga intensitas tinggi yang menyebabkan denyut nadi berdetak di atas 150 per menit harus dihindari, terutama jika belum berbuka puasa. Sebaliknya, olahraga yang disarankan para ahli adalah yang lambat atau sedang, seperti jalan cepat, jogging pelan, bersepeda, dan latihan dengan alat ringan di gym.
Simak juga metode diet puasa dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)