Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Tips bagi Penderita Autoimun Supaya Puasa Lancar

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 06 May 2020 09:14 WIB

asian muslim people praying before having their food in dining room together for break fasting
Ilustrasi buka puasa/Foto: iStock
Jakarta - Keberkahan bulan Ramadhan tentunya tidak ingin dilewatkan oleh umat Muslim, termasuk ibadah wajib puasa. Namun bagi beberapa orang dengan kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan, puasa tidak wajib untuk dijalani.

Meski begitu, tidak sedikit bagi beberapa orang dengan kondisi kesehatan tersebut tetap melaksanakan puasa sebagaimana orang normal lainnya. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tubuh tidak mengalami komplikasi atau menimbulkan gejala yang tidak diinginkan.


Bagi seseorang yang memiliki kondisi kesehatan, seperti autoimun, maka perlu memperhatikan beberapa hal agar puasa dapat dijalani dengan lancar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pengidap autoimun yakni makan yang dikonsumsi atau dihindari saat sahur atau puasa.

1. Makanan yang dikonsumsi

Bagi penderita autoimun, ada makanan yang disarankan dan dihindari untuk dikonsumsi untuk memberi manfaat bagi kesehatan mereka.

Dilansir dari Mind Body Green, Seamus Mullen yang merupakan seorang koki pemilik restoran dan penulis Real Food Heals yang pernah menderita penyakit autoimun ini merinci makanan yang telah dicobanya agar dapat mengembalikan kesehatannya.

Kelapa


Kelapa adalah sumber vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang luar biasa dan juga dikenal sebagai antivirus dan antibakteri. Selain itu, minyak kelapa adalah pengganti yang bagus untuk minyak goreng yang berpotensi menimbulkan gejala radang terutama pada mereka yang menderita penyakit autoimun.

Asparagus

Asparagus adalah sumber serat, folat, vitamin A dan C, dan prebiotik. Sayuran padat nutrisi ini sangat berguna dalam mengatasi penyakit autoimun karena kaya akan glutathione, senyawa detoksifikasi yang membantu memecah karsinogen dan radikal bebas, yang membantu memerangi kanker dan peradangan.

Ayam

Dari sudut pandang gizi, ayam adalah protein sehat yang relatif rendah. Masih ada beberapa lemak baik di dalamnya, yang sangat penting untuk nutrisi secara keseluruhan.

Alpukat

Alpukat secara keliru sering dianggap sebagai buah berlemak yang menyumbat arteri yang harus dihindari. Padahal, alpukat adalah salah satu makanan tersehat dengan nilai gizi yang tinggi.
Dalam satu porsi alpukat (100 gram) mengandung antara 15 dan 25 persen dari angka kebutuhan gizi harian yang dibutuhkan, seperti vitamin K, C, B6, dan E. Selain kaya lemak baik, alpukat juga mengandung serat dan kalium. Juga rendah karbohidrat, kolesterol, dan natrium.

Salmon

Dikutip dari Eat This, salmon kaya lemak omega-3 yang dapat mengurangi peradangan yang muncul pada penyakit autoimun tertentu dan mendukung daya tahan tubuh. Salmon juga mengandung vitamin D, nutrisi yang dikaitkan dengan penurunan risiko Rheumatoid Arthritis, Multiple Sclerosis, Lupus, dan penyakit autoimun lainnya.

Sayuran silangan (cruciferous)

Sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis Brussels, dan kol banyak mengandung senyawa antioksidan yang dikenal dengan glutathione. "Senyawa ini memiliki peran penting dalam mengatur imunitas dan dapat berdampak pada efek penyakit autoimun," kata ahli gizi Patricia Bannan.

Makanan lain yang disarankankan, di antaranya minyak kelapa, minyak zaitun dan minyak alpukat; makanan fermentasi seperti acar, kombucha, dan kimchi; serta bumbu dan rempah-rempah.

{SEO} Makanan yang Boleh dan Pantang Dimakan Penderita Autoimun supaya Puasa LancarKimchi/Foto: iStock


2. Makanan yang dihindari

Sementara itu, ada juga makanan yang dipantang saat sahur atau buka puasa karena dapat memengaruhi kondisi penderita autoimun. Berikut ini makanan yang sebaiknya dihindari:

Sayuran nightshade

Sayuran nightshade terdiri dari sayuran seperti tomat, paprika, terong, dan kentang. Meski sayuran ini sangat populer dan sering menjadi pilihan sebagai makanan sehat pada umumnya, namun tidak bagi penderita autoimun.

Hal ini disebabkan oleh kandungan zatnya yang dikenal sebagai alkaloid. Dalam sebuah studi 2010 yang dilakukan pada tikus dengan Inflammatory Bowel Disease (IBD) menunjukkan alkaloid meningkatkan peradangan.

"Mereka yang memiliki penyakit autoimun lebih baik menghindarinya. Karena dapat berpotensi untuk memperburuk gejala," ujar Bannan.

Produk susu

Susu juga menjadi salah satu sumber nutrisi yang harus dihindari bagi penderita autoimun. Beberapa produk susu tersebut, di antaranya yoghurt, keju atau mentega.

"Susu dapat memperburuk sistem pencernaan yang sudah sensitif dan beresiko menurunkan imunitas," ucapnya.

Makanan mengandung gluten

Menghindari makanan yang mengandung gluten, seperti roti, dan pasta sangat penting bagi mereka yang menderita penyakit celiac atau sensitif terhadap gluten. Menurut Bannan,
untuk penyakit celiac, gluten dapat membuat sakit perut yang parah, diare, ruam kulit, hingga kerusakan saraf jika tidak ditangani.

Makanan manis

Meninggalkan makanan manis pasti sangat sulit. Sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa makanan tinggi gula dapat memperburuk penyakit autoimun seperti Crohn dan MS.

"Meskipun kami tidak langsung menerapkan penelitian ini pada manusia, itu cukup menunjukkan bahwa gula memiliki dalam manajemen penyakit autoimun," ungkap Bannan.

Di samping itu, produk olahan dalam kemasan atau kaleng, minyak sayur dan minyak kanola, telur, gula kristal putih dan pemanis buatan. Nah, jika sudah memperhatikan makanan yang boleh dan tidak untuk dikonsumsi, jangan lupa untuk mengonsumsi obat autoimun sesuai dengan dosis yang diberikan dokter serta minum air secukupnya saat sahur supaya tidak dehidrasi dan sel tubuh tetap bekerja untuk menjaga kekebalan tubuh.


3. Minum obat saat sahur

Minumlah obat sesuai dengan dosis yang diresepkan dokter. Pengobatan utama untuk penyakit autoimun adalah obat-obatan yang menurunkan peradangan dan menenangkan respon imun yang terlalu aktif.

4. Makan seimbang dan cukup minum

Saat sahur disarankan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dengan memperhatikan makanan yang disarankan maupun dilarang untuk membantu Anda merasa lebih baik. Selain itu, konsumsi air saat sahur dengan jumlah yang cukup agar tidak dehidrasi.

Disarankan untuk meminum air delapan gelas sehari. Bunda bisa minum tiga gelas air saat sahur, tiga gelas saat berbuka dan dua gelas di malam hari untuk memenuhi kebutuhan air dalam sehari.
 
Simak juga metode diet puasa dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda