MOM'S LIFE
Bayinya Disebut Kurus & Kurang Gizi, Shandy Aulia Kasih Jawaban Menohok
Asri Ediyati | HaiBunda
Sabtu, 16 May 2020 10:50 WIBSeiring majunya teknologi dan berkembangnya media sosial, mom shaming makin sering terjadi. Kali ini dialami oleh artis cantik Shandy Aulia. Ia mengalami mom shaming di media sosial setelah netizen menyebut anaknya, Claire Herbowo terlihat lebih kurus.
Netizen tersebut bahkan menyebut anak Shandy Aulia itu kurang gizi. "Anaknya kurusan. ,,, kurang gizi kali ya," tulis netizen itu kolom komentar Instagram @shandyaulia.
Merasa geram, Shandy Aulia pun membalasnya dengan pesan menohok, "Mulut dan otakmu yang gizinya kurang," balas Shandy Aulia diikuti dengan emoticon senyum.
Netizen lainnya pun membela Shandy Aulia. Mereka yang membela pun merasa geram melihat komentar tersebut.
"Selama jadi netizen yang merhatiin komentar-komentar, baru kali ini ada komentar yang bikin gemas begini.. sebagai ibu rasanya kok ikutan gemas yah tega banget ngomong kayak gitu apalgi ini bulan puasa mbaknya di rem dikit atuh jarinya biar enggak nyakitin hati orang.." ujar akun @no*******ri.
Di unggahan selanjutnya, Shandy Aulia kembali menyindir netizen yang mencibir tubuh putrinya yang kehadirannya telah dinantikan selama 7,5 tahun itu.
"What what? What's going on?! Ooooh don't worry mommy! I'm not skinny but Healthy, smart and hottttt! It's better to be skinny than to be fat!" tulisnya.
Ini kali kedua Shandy Aulia mengalami mom shaming, saat itu ia membawa Claire yang masih berusia 25 hari ke swalayan. Netizen mengomentari Shandy Aulia mulai dari cara gendong, kaki Claire yang telanjang, hingga usia Claire yang masih sangat muda. Namun, Shandy Aulia kala itu tak menggubris komentar netizen.
Wajar ya, Bunda, Shandy Aulia memberi balasan seperti itu karena telah menunggu kehadiran anaknya selama 7,5 tahun dan pastinya lebih tahu mana yang terbaik untuk anaknya.
Bila Bunda mengalami mom-shaming ada tips menghadapi mom-shaming yang bisa dicoba nih, Bun. Pertama bersikap legowo alias tenang meskipun sebelumnya tak pernah dikritik atau menjadi korban mom-shaming. Selalu persiapkan mental seakan kita sudah pernah menjadi korban mom-shaming.
Kedua, memahami bahwa menilai dan mengkritik membuat sebagian orang merasa lebih baik. Misalnya jika pelakunya adalah anggota keluarga sendiri, mungkin mereka ingin terlibat dalam pengasuhan anak.
Ketiga, kurangi waktu kita bersama orang-orang yang menjadi pelaku mom-shaming. Baik itu keluarga atau teman sebagai upaya menenangkan diri.
Simak juga cerita Marissa Nasution lawan mom shaming di dunia maya: