HaiBunda

MOM'S LIFE

Tips Menanam Cabai Rawit di Lahan Sempit, Bisa Bunda Jadikan Ladang Bisnis Lho

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 18 May 2020 13:30 WIB
Tips Menanam Cabai Rawit di Lahan Sempit, Bisa Bunda Jadikan Ladang Bisnis Lho/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ManuelH
Jakarta -

Selain menabung atau investasi yang hasilnya pasti, kita juga bisa membuka peluang usaha, lho. Ketika di rumah saja seperti ini, jika suka berkebun, Bunda bisa budidaya sayuran sendiri.

Ya, pandemi COVID-19 membuat kita berada di kondisi perekonomian yang tidak pasti. Belum lagi, para ekonom memprediksi keadaan baru akan membaik di Q4 2020. Hal ini diungkap oleh Metta Anggriani, CFP, Founder Anggriani & Partners.

Nah, salah satu sayuran yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi adalah cabai rawit. Selain itu budidayanya tidak merepotkan. Kenapa? Budidaya cabai rawit tidak terbatas hanya dilakukan di lahan sawah atau ladang.


Dikutip dari laman resmi Cybex Kementan RI, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tanaman cabai rawit dapat ditanam di pekarangan rumah dalam media polibag, pot atau lainnya. Kita bisa menanam benih cabai rawit di polibag, bisa juga ditata di rak-rak atau di teras dan halaman rumah, sehingga modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha budidaya ini pun kecil.

Budidaya cabai rawit memang memberikan keuntungan yang maksimal karena pasar sangat membutuhkan, di samping itu bisa kita manfaatkan pula sebagai bahan memasak di rumah.

Bunda tertarik menanam cabai rawit? Berikut tipsnya:

1. Persyaratan tumbuh

Cabai rawit dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 0 - 1000 m dpl. Tanaman cabai dapat tumbuh baik pada tanah yang berstruktur remah atau gembur, subur, mengandung banyak bahan organik, pH 6 - 7.

Budidaya Cabai Rawit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ManuelH

2. Teknis budidaya

a. Persemaian

Wadah persemaian menggunakan wadah yang tersedia seperti pot, polibag atau nampan. Media persemaian terdiri dari campuran tanah (top soil) dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1. Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat selama 1 (satu) jam dahulu.

Benih disebar rata pada wadah semai dan ditutupi tipis tanah halus. Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman dan pengendalian hama penyakit yang dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan. Bibit siap ditanam setelah berumur 3 - 4 minggu, memiliki 4 - 6 helai daun dan tinggi 5 - 10 cm, Bunda.

b. Wadah tanam

Wadah tanam yang digunakan untuk model budidaya cabai pada lahan pekarangan sempit adalah pot atau polibag berukuran 30 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm. Sebelum ditanam, pot harus dilubangi 4 - 5 lubang di bagian bawah sisi kiri dan kanan wadah agar air tidak tergenang.

c. Media tanam

Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos, dengan perbandingan 1:1, 1:2, atau 1:3, tergantung tingkat kesuburan dan tekstur tanah ya, Bunda. Media dimasukkan ke dalam pot atau polibag hingga 2 - 3 cm dari bibir wadah.

d. Penanaman

Sebelum melakukan penanaman, media dalam pot atau polibag disiram terlebih dahulu hingga mencapai kapasitas lapangan.
Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam sesuai dengan ukuran wadah semai ke wadah tanam yang telah tersedia. Ingat, setiap pot atau polibag ditanam satu bibit saja.

e. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman dalam pot meliputi:

Pemupukan : pemupukan dilakukan pada umur 30 HST dengan TSP: 10 gram, KCl : 7 gram / tanaman, umur 45 HST dengan Urea 7 gram, umur 65 HST dengan NPK (15:15:15) sebanyak 10 gram/tanaman. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan dengan volume penyiraman mencapai kapasitas lapangan (air menetes dari polibag/pot).

Kemudian, jangan lupa lakukan pemasangan ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh terutama pada waktu tanaman berbuah lebat. Ajir dibuat dari bilah bambu atau kayu berukuran panjang 125 cm dengan diameter 1 - 2 cm. Pemasangan ajir bisa dilakukan pada saat umur tanaman 1 bulan setelah pindah tanam.

Perempelan (pembuangan) tunas samping yang berada di bawah cabang primer. Perempelan tunas samping dilakukan pada saat tanaman berumur 7 - 20 hari dan dilakukan hingga 2 - 3 kali.

Nah, jika ada tanaman terserang hama dan penyakit, segera ditanggulangi secara mekanis (dicabut dan dibakar) atau disemprot dengan fungisida dan insektisida nabati.

Budidaya Cabai Rawit/ Foto: Muhajir Arifin

Panen

Cabai merah dapat dipanen pertama kali pada umur tanaman 70 - 75 hari setelah tanam. Panen dapat dilakukan selang 3 - 7 hari sekali. Buah cabai dapat dipanen matang hijau atau setelah matang penuh tergantung kebutuhan keluarga.

Setelah panen, bagaimana caranya untuk memasarkan cabai rawit hasil panen sendiri? Nurfatma mengatakan, selain kita bisa menjualnya secara langsung hasil dari usaha budidaya cabai rawit ini kepada pengepul yang menampung, kita juga bisa pasok pelaku usaha lain

Pelaku usaha yang menggunakan cabai rawit sebagai bahan baku pembuatan produknya antara lain pengusaha pengolahan bumbu instan dan industri jamu serta obat-obatan.

Simak juga cara menanam tanaman hidroponik:



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Dian Sastro Trekking Bareng Nadya Hutagalung, Intip 5 Potret Keseruannya

Mom's Life Amira Salsabila

Deretan Transformasi Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Intip 5 Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Dua Putri Cantik Franda & Samuel Zylgwyn yang Jarang Tersorot

Parenting Nadhifa Fitrina

Momen Rossa Antarkan Sang Putra Jadi Anak Kos-kosan, Ini Potretnya Beri Doa Menyentuh

Mom's Life Annisa Karnesyia

120 Ayat Alkitab Hari Ini tentang Bersyukur, Cinta, Ulang Tahun hingga Masa Depan

Mom's Life Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Dian Sastro Trekking Bareng Nadya Hutagalung, Intip 5 Potret Keseruannya

5 Potret Dua Putri Cantik Franda & Samuel Zylgwyn yang Jarang Tersorot

120 Ayat Alkitab Hari Ini tentang Bersyukur, Cinta, Ulang Tahun hingga Masa Depan

Ungkapan Hati Alyssa Soebandono di Hari Ultah Putra Keduanya, Intip 5 Momen Manis

Princess Margaret Ternyata Alami Fetal Alchohol Syndrome akibat Kebiasaan Buruk Ibu Suri saat Hamil Dirinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK