Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Perlukah Bunda dan Ayah Tetap Memakai Masker Saat Bercinta?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 15 Jun 2020 20:12 WIB

Couple under Covid-19 quarantine using their phones at home. Man wearing face mask texting on smartphone.
Perlukah Bunda dan Ayah Tetap Memakai Masker Saat Bercinta?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nando Martinez
Jakarta -

Selama pandemi virus COVID-19, sangat penting untuk menjaga jarak, mencuci tangan dan juga menggunakan masker. Tetapi, apakah memakai masker juga perlu dilakukan ketika bercinta dengan Ayah?

Melansir Sfchronicle, para peneliti di Harvard University menerbitkan studi the Annals of Internal Medicine yang merekomendasikan pasangan harus memakai masker wajah saat berhubungan seks.

Meskipun virus Corona sulit dijelaskan apakah dapat ditularkan melalui hubungan seks atau tidak, para peneliti memaparkan bahwa sesungguhnya virus tersebut tidaklah menularkan secara ketat melalui hubungan seks. Tetapi, utamanya menyebar dari tetesan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin yang dihirup oleh orang-orang terdekat.

Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir, dan sebagian besar aktivitas bercinta cenderung melibatkan beberapa ciuman.

Para peneliti di Harvard juga mengatakan semua bentuk kontak seksual secara langsung membawa risiko untuk penularan virus karena itu virus mudah ditularkan oleh aerosol.

Menghadapi kondisi tersebut tentu tidaklah mudah. Karenanya, para pasangan yang ingin berhubungan seksual sebaiknya memang diberikan konseling tentang teknik pengurangan risiko.

Young male and female in blue protective masks taking photo by phone on tripod at homePerlukah pakai masker saat bercinta/ Foto: Getty Images/iStockphoto

"Sebaiknya pasangan mengurangi risiko dengan melakukan hal-hal seperti menghindari ciuman, menghindari tindakan oral-anal dan apa pun yang melibatkan semen atau air seni, menggunakan masker, mandi sebelum dan sesudah hubungan seksual, serta membersihkan ruangan dengan sabun atau tisu beralkohol, seperti dijelaskan Dr Jack Turban, yang menjadi ketua peneliti dari studi tersebut, dikutip dari laman Independent.

Turban juga menyebutkan bahwa berhubungan seks dengan pasangan yang bersama-sama di karantina tetaplah ada risiko. Misalnya, salah satu pasangan pergi keluar untuk menjalankan tugas dan terkena virus. Artinya, tetap ada risiko karena pasangan dapat mengirimkannya pada yang lain. Bahkan, jika orang tersebut pada akhirnya adalah pembawa asimptomatik, mereka pun masih dapat menginfeksi yang lain.

Mengingat tidak ada pendekatan teraman untuk aktivitas seksual seperti dipaparkan para peneliti, menerapkan protokol kesehatan dalam berhubungan intim sebaiknya tetap dipatuhi agar terhindar dari risiko infeksi virus ya, Bunda.

Semoga membantu.

Bunda, simak juga yuk manfaat bercinta di trimester akhir kehamilan seperti dijelaskan dokter berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda