HaiBunda

MOM'S LIFE

Ngeri, Proses Pencernaan Mi Instan dalam Usus Manusia: 2 Jam Masih Utuh

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 19 Jun 2020 09:21 WIB
Ngeri, Proses Pencernaan Mi Instan dalam Usus Manusia: 2 Jam Masih Utuh/ Foto: Getty Images/iStockphoto/wachira aekwiraphong
Jakarta -

Konsumsi sesuatu yang berlebihan itu tidak baik untuk tubuh, seperti konsumsi mi instan. Dalam eksperimen pertama, Dr. Braden Kuo dari RS Umum Massachusetts ingin mengetahui apa yang terjadi pada makanan di lambung dan saluran pencernaan setelah mengonsumsi mi instan ramen. Dia adalah orang pertama yang melakukan percobaan seperti ini.

Menggunakan kamera seukuran pil, Dr. Kuo meneliti ke dalam perut dan saluran pencernaan. Kamera tersebut untuk menunjukkan apa yang terjadi setelah kita makan mi instan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahkan setelah dua jam, mi instan masih utuh.

Mi instan pun dibandingkan dengan mi segar untuk tujuan penelitian ini. Melalui foto, Bunda bisa melihat pencernaannya jauh berbeda. Sebagai perbandingan, relawan penelitian juga makan mi ramen segar buatan rumah pada hari yang berbeda.


Pil berisi kamera/ Foto: Istimewa

"Hal yang paling mengejutkan tentang percobaan kami ketika Anda melihat pada interval waktu, katakanlah dalam satu atau dua jam, kami melihat mi ramen yang diproses tidak terlalu rusak dibandingkan mie ramen buatan sendiri," kata Kuo, dikutip dari Lifehack, Kamis (18/6/2020).

Setelah dua jam, mi segar hampir sepenuhnya dicerna, perut relawan memecah mi sebagaimana mestinya. Sementara, melihat mi ramen instan setelah dua jam menunjukkan bahwa mi tersebut tidak terlalu rusak, dan hampir sepenuhnya utuh. Kuo merekam 32 jam dari kamera pil.

Proses pencernaan mi instan dalam usus beda dengan mi segar/ Foto: Istimewa

"Apa yang kami lihat di sini adalah perut yang berkontraksi bolak-balik saat mencoba menggiling mie ramen," kata Kuo tentang eksperimennya.

Ketika mi instan tidak rusak, penyerapan nutrisi akan terpengaruh. Ini memungkinkan bahan pengawet berlama-lama di perut untuk jangka waktu yang lebih lama. Pengawet utama dalam mi instan ramen adalah Terriary-butyl hydroquinone (TBHQ). TBHQ adalah aditif yang biasa digunakan dalam makanan olahan murah, seperti microwave popcorn, wheat thins, dan poptarts.

FDA mengatakan bahwa TBHQ tidak boleh melebihi 0,02 persen dari kandungan minyak dan lemaknya. Sejumlah kecil TBHQ mungkin tidak membunuh atau membuat Bunda merasa sakit dalam waktu cepat, tetapi berpotensi dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan seperti melemahnya organ, dan timbulnya kanker serta tumor.

Sayangnya, penelitian Kuo terlalu kecil untuk meyakinkan, akan tetapi jutaan orang menarik kesimpulan sendiri bahwa sesuatu yang berlebihan itu tak baik.

Makanan olahan masih perlu diselidiki lebih lanjut, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan efek yang tepat pada kesehatan jangka panjang kita. Yang terbaik adalah sebisa mungkin mencoba menghindari makanan olahan, karena tidak hanya keras pada perut, tetapi juga berdampak negatif pada organ internal lainnya.

Simak juga video soal pesan bijak Lenna Tan bagi pasangan yang menikah muda:



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

Cerita Aulia DA Terkejut dan Bingung saat Didiagnosis Hamil Tapi di Luar Rahim

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK