Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Selain Mengandung MSG, 3 Alasan Mi Instan Tak Baik Jika Sering Dikonsumsi

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 08 Jul 2020 12:05 WIB

Mi Instan
Selain Mengandung MSG, 3 Alasan Mi Instan Tak Baik Jika Sering Dikonsumsi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Kenikmatan mengonsumsi mi instan telah diakui sebagian besar penduduk di dunia. Apakah Bunda termasuk salah satunya? Ya, tak dimungkiri lagi bahwa aroma mi instan baru matang membuat kita juga ingin mengonsumsinya.

Meskipun rasanya enak, pasti Bunda pernah mendengar anjuran untuk tidak terlalu sering mengonsumsi mi instan. Salah satu alasan yang paling sering adalah mengandung MSG (monosodium glutamat).

Ternyata, ada alasan lainnya selain mengandung MSG. Apa saja? Berikut tiga alasan mi instan tak baik dikonsumsi terlalu sering:

1. Kekurangan nutrisi penting

Mi instan memang enak di lidah, sayangnya nilai gizinya masih kurang baik, Bunda. Dilansir Healthline, meskipun informasi nutrisi bervariasi antar produk, kebanyakan mi instan rendah kalori tetapi kekurangan nutrisi utama.

Kemudian, mi instan dibuat dengan tepung gandum yang telah 'dilapisi' dengan bentuk sintetis nutrisi tertentu seperti zat besi dan vitamin B untuk membuat mi lebih bergizi.

Namun, mi instan tetap kekurangan banyak nutrisi penting, termasuk protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, kalsium, magnesium, dan kalium.

Ilustrasi mi instanIlustrasi mi instan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/wachira aekwiraphong

2. Tinggi natrium

Natrium adalah mineral yang penting untuk tubuh. Namun, terlalu banyak natrium atau sodium dalam makanan tidak baik untuk kesehatan Bunda.

Salah satu kontributor terbesar asupan natrium makanan adalah makanan olahan, termasuk makanan kemasan seperti mi instan. Tidak mengonsumsi cukup natrium telah dikaitkan dengan efek samping, tetapi terlalu banyak mengonsumsi dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Ya, mi instan mengandung natrium sangat tinggi, dengan satu bungkus berisi 1.760 mg natrium, atau 88% dari rekomendasi 2 gram per hari yang disarankan oleh WHO.

Mengkonsumsi hanya satu bungkus mi instan per hari akan membuat sangat sulit untuk menjaga asupan natrium sesuai rekomendasi.

3. Mengandung TBHQ alias pengawet

Seperti banyak makanan olahan, mi instan mengandung bahan-bahan seperti penambah rasa dan pengawet, yang dapat membahayakan kesehatan Bunda. Tersier butylhydroquinone - lebih dikenal sebagai TBHQ - adalah bahan umum dalam mi instan

Ini adalah pengawet yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah pembusukan makanan olahan. Sementara TBHQ dianggap aman dalam dosis yang sangat kecil, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan kronis terhadap TBHQ dapat menyebabkan kerusakan neurologis, meningkatkan risiko limfoma dan menyebabkan pembesaran hati.

Simak juga video soal fakta mi instan:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda