MOM'S LIFE
Ketika Manusia Tak Makan Selama 3 Hari, Ini yang Terjadi Pada Tubuh
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 02 Jul 2020 11:34 WIBMenahan lapar atau berpuasa kini menjadi salah satu metode diet populer, Bunda. Diet ini dipercaya bisa membuat kita 'ketosis'.
Ketosis merupakan proses metabolisme di mana tubuh membakar lemak menjadi energi karena tidak memiliki persediaan karbohidrat. Proses ini dianggap normal dan tidak berbahaya.
Beberapa waktu lalu, Mark Moschel dari Dry Farm Wines membagikan kisahnya yang tak makan selama 3 hari untuk mencapai ketosis. Moschel mengaku mendapatkan manfaat luar biasa dari eksperimen pribadinya itu.
Dilansir Medium, Moschel hanya mengonsumsi kaldu tulang (bone broth) setiap hari selama puasa. Ia mengonsumsi menu ketosis sebelum mulai puasa 3 hari.
Hasilnya, di hari ke-1 dia merasa sangat lapar, di hari ke-2 mulai sedikit lapar, dan di hari terakhir sudah tidak lapar sama sekali dan tak merasa lelah. Di hari ke-2, Moschel bahkan melakukan olahraga angkat beban sekitar satu jam.
Moschel berpuasa selama 3 hari karena memiliki tujuan khusus, Bunda. Ia ingin berhenti terobsesi dengan makanan, memperbaiki ususnya, menghadapi rasa takut kelaparan, memasuki fase ketosis, dan mengisi waktu dengan hal lain.
Tiga hari menjalani puasa, semua tujuan Moschel tercapai. Ia pun belajar bahwa berpuasa itu tidak menakutkan seperti yang dia pikirkan.
"Yang paling penting, saya senang telah menghadapi rasa takut akan puasa. Itu membuat saya lebih kuat dan sehat," ujarnya.
Moschel sebelumnya juga pernah mencoba diet keto. Bedanya, dia menggunakan pengukur level ketosis pada diet tersebut.
Puasa intermiten memang dijadikan sebagai gaya hidup kekinian. Menurut ahli diet Lauren Panoff MPH, RD, puasa jenis ini dilakukan dengan membuat jadwal periode makan atau mengonsumsi kalori yang minimal. Metode ini menekankan pada makan bukan dari apa yang kita makan.
"Puasa ini tidak hanya membatasi kalori, tetapi juga memungkinkan tubuh untuk fokus pada pemeliharaan dan pemulihan, dibandingkan mencerna," kata Panoff, mengutip Healthline.
Beberapa ahli mengatakan, selama kita menjaga asupan di bawah 50 gram per hari selama puasa, maka kita dapat mempertahankan ketosis. Salah satu makanan yang biasa dikonsumsi saat menjalani puasa ini adalah kaldu tulang.
Panoff menjelaskan bahwa kaldu tulang merupakan makanan sumber nutrisi dan mengandung lemak sehat. Kaldu tulang dapat membantu mengembalikan elektrolit tubuh yang hilang dalam waktu lama.
Sementara itu, berpuasa memang berkaitan dengan ketosis dan sering digunakan dalam diet keto. Ahli diet Rachael Link MS, RD mengatakan, puasa intermiten dapat mempercepat ketosis dan berperan dalam menurunkan berat badan.
"Menggabungkan puasa intermiten dengan diet keto dapat membantu tubuh memasuki fase ketosis lebih cepat. Ini juga dapat mengurangi beberapa efek samping yang sering terjadi ketika memulai diet, seperti flu keto yang ditandai dengan mual, sakit kepala, dan kelelahan," ujar Link.
Puasa intermiten umumnya aman dilakukan, namun tidak tepat bagi semua orang. Beberapa penelitian menunjukkan, metode ini berdampak buruk pada wanita.
"Puasa intermiten dapat berdampak negatif pada kontrol gula darah, berkontribusi terhadap kelainan siklus menstruasi, dan menurunkan kesuburan," ungkap Link.
Simak juga pesan bijak Lenna Tan pada pasangan yang ingin nikah muda, di video berikut:
(ank/kuy)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Diet Ketogenic Bunda Berhasil atau Enggak? Cek Tandanya di Sini
Bunda, Simak Plus Minus Diet Ketofastosis
Kenali 3 Fase Diet Ketofastosis dan Contoh Menu Harian
Plus Minus Diet Ketogenic, Bunda Wajib Tahu Nih
TERPOPULER
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?
12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara
10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Putri Isnari Tak Alami Ngidam di Kehamilan Pertama tapi Jadi Sensitif & Mood Swing
Menkes Berencana Ubah Rujukan BPJS dari Faskes Bisa Langsung ke RS Tipe A
30 Inspirasi Nama Anak Sulung Laki-laki dari Artis Indonesia dan Artinya
Benarkah Minuman Isotonik Bisa Memicu Kontraksi Jelang Persalinan?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Video: Karier Melejit di RI, Jirayut Belum Kepikiran Ganti Warga Negara
-
Beautynesia
Ariana Grande Diserang Fans di Premier Wicked: For Good di Singapura, Bukan Korban Pertama
-
Female Daily
Cynthia Erivo Mengundang Penggemar Wicked untuk Menemukan Keajaiban Elphaba’s Retreat!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak Cinta 14 November: Pisces Kurangi Debat, Aries Jaga Ucapan
-
Mommies Daily
Surat untuk Menantu Perempuanku di Masa Depan