Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Suami Ketahuan Selingkuh, Bunda Pilih Cerai atau Bertahan?

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 25 Aug 2020 08:09 WIB

Unhappy young millennial married couple sitting on couch in living room after quarrel fight. Angry husband frustrated offended wife at home. Break up, divorce and misunderstanding in relations concept
Ilustrasi suami selingkuh/Foto: iStock
Jakarta -

Saat suami ketahuan selingkuh, rasanya mungkin akan sangat marah dan sakit hati ya, Bunda. Keinginan untuk bercerai pun bisa terlintas begitu saja.

Namun demikian, perlu dilakukan pemikiran dan pertimbangan panjang sebelum memutuskan untuk cerai atau bertahan. Ini supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari. Terutama jika keluarga sudah dilengkapi dengan kehadiran anak.

Menurut konsultan pernikahan Nicole Feuer, keputusan cerai yang dilakukan secara mendadak tanpa pertimbangan juga bisa memicu depresi pada kedua pihak.

"Perceraian berarti memulai kehidupan baru, yang bisa berpotensi memicu kecemasan," tuturnya, seperti dikutip dari Today.

Cerai juga bukan menjadi solusi utama saat suami ketahuan selingkuh. Menurut Feuer, dengan bercerai bukan berarti semua masalah lantas akan langsung selesai begitu saja. Hubungan dengan suami masih perlu dilanjutkan, terutama jika menyangkut kebutuhan anak.

SelingkuhSuami selingkuh/ Foto: iStock

Diskusikan dengan suami tentang masalah yang ada, jika perlu libatkan pihak ketiga sebagai mediator. Jangan lupa, lihat juga apakah suami selingkuh memiliki keinginan untuk memperbaiki diri? Apakah ia sungguh-sungguh menyesali perbuatannya di masa lalu?

Ini bisa menjadi bahan pertimbangan Bunda untuk mengambil keputusan. Jika hanya salah satu pihak saja yang berupaya mempertahankan, segalanya mungkin akan terasa jauh lebih sulit.

Dilansir The Guardian, tak ada salahnya juga kalau saat suami ketahuan selingkuh, Bunda mendengarkan saran dan masukan dari orang-orang terdekat. Ingat, tak perlu terburu-buru membuat keputusan besar ini ya, Bunda.

Jika memang anak sudah berusia cukup dewasa, Bunda juga bisa meminta pertimbangan dan mengajaknya berdiskusi. Tapi apabila anak masih belum cukup umur, lebih baik hindari melibatkannya terlalu dalam karena justru bisa menimbulkan trauma.

Simak juga video tips jadi Bunda yang tidak gampang marah:

[Gambas:Video Haibunda]



(kuy/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda