Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Tips Sukses Menanam Sayur dan Buah Hidroponik

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Minggu, 06 Sep 2020 10:57 WIB

Leafy vegetable growing using outdoor hydroponic method.
4 Tips Sukses Menanam Sayur dan Buah Hidroponik/ Foto: iStock
Jakarta -

Semenjak pandemi corona, banyak orang yang mencoba menanam sayur dan buah menggunakan sistem hidroponik. Kalau berkebun hidroponik berjalan dengan sukses, Bunda dapat panen sayur dari kebun sendiri.

Cara menanam sayur dan buah yang satu ini bisa dilakukan siapa saja. Bahkan, bisa dilakukan di lahan yang sangat kecil.

"Hidroponik merupakan solusi berkebun alternatif menyenangkan yang dapat dinikmati semua orang dari segala usia," ujar Steven Hadgis, salah satu pengusaha di bidang tanaman hidroponik, dikutip dari laman Patch.

Namun, menanam sayur hidroponik membutuhkan pengetahuan yang cukup lho, Bunda. Kalau tidak, berkebun hidroponik tidak akan sukses nih.

Dilansir Gpn Magazine, ini 4 tips sukses menanam sayur dan buah hidroponik:

1. Memastikan kualitas air

Air merupakan komponen penting dalam sistem hidroponik. Sebelum berkebun hidroponik, Bunda perlu memastikan kualitas air di rumah nih.

Perhatikan pH untuk memastikan apakah air tergolong pada tingkat asam atau alkali. Kalau pH 7,0 berarti airnya netral. Sedangkan, kalau 7,0 termasuk asam dan di atas 7,0 bersifat basa.

Nah, pH air yang diperlukan untuk berkebun hidroponik adalah antara 5,5 dan 6,5. Tapi, pH tetap tergantung pada pilihan masing-masing dan jenis tanaman hidroponik itu sendiri, Bunda

Namun, suhu air harus dipastikan nih untuk semua tanaman. Bunda harus mengatur air agar suhunya antara 20 sampai 22 derajat Celsius. Pastikan air yang mengalir ke sistem hidroponik tidak terlalu hangat atau dingin.

2. Fertigasi

Fertigasi adalah proses memberikan nutrisi ke dalam sistem hidroponik. Ini sangat penting karena tanaman tumbuh bergantung pada jumlah air dan nutrisi yang tepat, Bunda.

Nah, menambahkan nutrisi ke dalam air menjadi tantangan tersendiri nih. Tingkat pH air tetap harus seimbang meskipun sudah ditambahkan nutrisi.

Dengan fertigasi, pertumbuhan tanaman jadi lebih efisien lho. Tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan optimal kalau diberi nutrisi secara teratur.

Mengukur pH larutan nutrisi memang tidak diharuskan, Bunda. Tapi, tingkat pH dapat memengaruhi kecepatan tanaman menyerap nutrisi.

3. Pilih media tanam yang tepat

Karena tanaman hidroponik tidak menggunakan tanah, berarti harus ada media tanam lain untuk mendukung larutan nutrisi mengalir secara efektif. Menentukan media tanam yang baik adalah yang memungkinkan keseimbangan oksigen dan kelembapan akar tanaman.

Salah satu media tanam yang sering digunakan banyak petani hidroponik adalah kombinasi kerikil tanah liat dan sabut kelapa. Kerikil tanah liat cukup terjangkau dan bisa menahan oksigen.

Sabut kelapa juga cukup baik dalam menahan oksigen. Tapi, harganya lebih mahal, Bunda.

Sehingga, kombinasi kerikil tanah liat dan sabut kelapa sering digunakan. Ini dilakukan untuk menghemat biaya.

4. Membersihkan sistem hidroponik

Kalau semuanya sudah dilakukan, akan percuma ketika sistem hidroponik terlalu kotor. Membersihkan sistem hidroponik secara teratur bertujuan agar bebas dari hama dan penyakit.

Bunda perlu memastikan supaya reservoir larutan nutrisi bersih. Bunda bisa menggunakan larutan pemutih untuk membersihkan sistem hidroponik.

Pembersihan reservoir biasanya dilakukan 2 sampai 3 minggu sekali. Tapi, seberapa sering dibersihkan tergantung pada kondisi sistem hidroponik ya, Bunda.

Sistem hidroponik yang bersih akan menghasilkan sayur dan buah yang sehat. Tidak akan ada penyakit dan hama yang hinggap di tanaman hidroponik.

Lihat juga cara mudah membuat tanaman hidroponik di video berikut ini yuk, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda