MOM'S LIFE
4 Cara Menanam Kale, dari Bibit Hingga Panen
Siti Hafadzoh | HaiBunda
Senin, 07 Sep 2020 03:00 WIBMengonsumsi sayuran hijau sangat baik untuk kesehatan, terutama di masa pandemi seperti ini kita harus selalu fit. Nah, salah satu sayuran hijau yang bisa Bunda konsumsi adalah daun kale.
Dilansir The Spruce, kale adalah kerabat kubis yang diklasifikasikan sebagai Brassica oleracea var.acephala. Tidak seperti kubis jenis lain, daun kale tidak tertutup rapat.
Tanaman kale bisa menjadi tanaman hias dengan daun bertekstur dan keriting. Kale juga mudah untuk ditanam dari bibit lho, Bunda.
Mengutip Good House Keeping, ini 4 cara menanam kale, dari bibit hingga panen:
1. Bibit kale
Kale mungkin akan tetap tumbuh ketika cuaca hangat. Tapi, tanaman kale akan berkayu dan pahit. Sebaiknya, tanam kale dalam suhu dingin, Bunda/
Kalau ingin panen berkelanjutan, tanam kale secara berkala ya. Bunda bisa menanam bibit setiap dua sampai tiga minggu.
2. Menanam kale
Sebaiknya, simpan tanaman kale di tempat yang teduh ya, Bunda. Kale sama seperti bit, seledri, mentimun, bawang bombai, dan bayam. Tanaman ini tidak suka tumbuh di samping stroberi atau tomat.
Usahakan agar tanah tetap lembap supaya tumbuh konsisten. Beri pupuk kompos setiap 6 hingga 8 minggu.
3. Merawat tanaman kale
Akar tanaman kale menjalar secara horizontal. Jadi, gunakan jerami di pangkal tanaman untuk menjaga kelembapannya.
Selain itu, Bunda perlu rajin memetik daun yang tampak layu atau menguning. Sirami tanaman kale dengan cukup air dan berikan kompos.
4. Panen kale
Daun kale bisa ditanam ketika daun seukuran tangan Bunda. Petik daun satu per satu, mulai dari daun yang paling rendah dan paling luar.
Selalu sisakan beberapa daun di tengah untuk mendorong pertumbuhan ya. Biasanya Bunda dapat memanen dari tanaman yang sama dalam 5 sampai 7 hari.
Lihat juga tips menyemai tomat langsung di kebun berikut ini, Bunda.
(sih/som)