Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bikin Jengkel! Ini 7 Tips Jitu Menghadapi Atasan Toxic

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 30 Sep 2020 10:50 WIB

Low angle view of businesswoman with face mask working on desktop PC in the office.
Bikin Jengkel! Ini 7 Tips Jitu Menghadapi Atasan Toxic/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Drazen Zigic

Dalam setiap lingkungan kerja, akan selalu ada masalah yang dihadapi oleh karyawan. Salah satunya punya atasan toxic. Ini bisa berarti atasan tidak menghargai pekerjaan, suka menyalahkan, tidak akomodatif dan bahkan suka berkata kasar.

Jika sudah demikian, pekerjaan yang disukai pun lama-kelamaan bisa jadi terasa kurang menyenangkan, ya.

Jangan buru-buru terbawa emosi dan meminta resign ya, Bunda. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 7 tips menghadapi atasan toxic yang bisa coba dilakukan:

1. Lakukan pekerjaan sebaik mungkin

Saat memiliki atasan toxic, penting bagi Bunda untuk selalu berupaya melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Jangan malu bertanya dan pastikan sistem komunikasi dengan rekan kerja berjalan dengan lancar. Jika atasan memberi instruksi, kerjakan dengan tepat dan tunjukkan kecerdasan emosional yang dimiliki. 

2. Jangan terbawa emosi

Atasan toxic mungkin akan melakukan berbagai hal untuk memancing emosi karyawannya, termasuk dengan berkata kasar atau bahkan terkesan memerintah. Ingat, jika kondisinya demikian hindari terbawa emosi ya, Bunda.

Ini pentingnya untuk tetap bekerja menggunakan logika, bekerja sebaik mungkin dan tidak terbawa ego. Jika perlu, minta masukan juga dari rekan kerja lain supaya bisa bekerja lebih santai tanpa emosi bersama atasan toxic.

3. Tetap belajar dan beradaptasi

Dilansir Forbes, penting bagi karyawan untuk belajar dan beradaptasi saat menghadapi atasan toxic. Mulai dari pola kerja hingga gaya komunikasinya. Semakin banyak Bunda mampu mempelajari preferensi komunikasi atasan, semakin baik juga kemampuan untuk beradaptasi dan mempersiapkan percakapan yang lebih efektif. 

4. Amati reaksi dari atasan terhadap sikap saat bekerja

Tindakan dan respons saat berhadapan dengan atasan toxic akan sangat memengaruhi reaksinya. Termasuk jika Bunda menunjukkan keseriusan dalam bekerja. Dikutip dari The Balance Careers, hal ini bisa memberi dampak baik bagi penilaiannya terhadap Bunda, lho.

5. Tak menanggapi ucapan atasan secara pribadi

Untuk bisa tetap bertahan di tempat kerja dengan atasan toxic, hindari menanggapi komentar 'pedasnya' secara pribadi atau menggunakan perasaan alias baper. Lupakan ucapannya yang mungkin menyinggung dan fokus hanya pada pekerjaan.

Ingatlah tujuan Bunda bekerja, tetaplah untuk menciptakan suasana profesional dan tunjukkan pada atasan tentang keseriusan tersebut.

6. Hindari menemuinya jika memang tak perlu

Sebisa mungkin, hindari terlalu banyak interaksi dengan atasan toxic jika memang tidak benar-benar diperlukan. Lakukan pekerjaan dan komunikasi hanya dalam porsinya, tidak perlu basa-basi. Ini akan membantu Bunda terhindari dari berbagai hal yang mungkin akan menyinggung. 

7. Tetapkan batasan

Bunda tidak dapat mengontrol apa yang dilakukan orang lain, tetapi tentu mampu memilih bagaimana bersikap dalam menanggapi orang lain. Tetapkan batasan hubungan dengan atasan, yakni rekan kerja. Jaga hubungan tetap profesional, berinteraksi hanya jika diperlukan, dan hindari ekspektasi terlalu tinggi saat bertemu.

Simak juga video style baju kerja saat hamil:

[Gambas:Video Haibunda]



(kuy/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda