Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ketahui 4 Gejala Kanker Paru Serta Pengobatannya Bun

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 03 Dec 2020 21:23 WIB

Male and female doctor looking at lungs x-ray in hospital during covid19 pandemic
Ketahui 4 Gejala Kanker Paru Serta Pengobatannya Bun/Foto: Getty Images/bojanstory

Kanker paru merupakan salah satu jenis penyakit yang mematikan, Bunda. Berdasarkan penelitian, sedikitnya 80 hingga 90 persen kematian akibat kanker paru di dunia disebabkan oleh asap rokok lho, dan tidak hanya menyerang perokok aktif, namun juga perokok pasif.

"Di dalam asap rokok terdapat kandungan berbagai zat karsinogen dan mengotori udara, sedangkan udara juga banyak mengandung zat karsinogen. Udara dengan zat polusi itu tersebar di lingkungan. Akibatnya, orang yang tidak merokok berpotensi menghirup zat-zat karsinogen itu dan dapat menimbulkan berbagai penyakit paru, salah satunya kanker paru," kata Prof. dr.Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K), Ketua Pokja Kanker Paru Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dalam Live Talk Show Akses Pengobatan Kanker Paru: Tantangan dan Harapan, via Zoom, Senin (23/11/2020).

Lebih lanjut, Elisna mengatakan gejala kanker paru sulit dibedakan dengan gejala berbagai penyakit paru lainnya, terutama gejala pada saluran napas. Sebab gejalanya memang tidak khas.

"Bisa dengan gejala batuk lama, batuk darah, sesak napas, atau nyeri dada. Namun kadang muncul dengan gejala lain, seperti menurunnya berat badan, demam tidak terlalu tinggi , tapi tidak respon dengan obat penurun panas," ungkapnya.

Nah, karena gejala tidak khas, maka pengidap kanker paru sering terabaikan. Sehingga kanker tersebut telah berada pada stadium lanjut saat diketahui. Elisna juga menjabarkan beberapa gejala yang patut diwaspadai, di antaranya:

1. Batuk berkepanjangan

Batuk yang dialami dalam waktu lama, tidak sembuh walaupun sudah minum obat berkali-kali. Ini patut dicurigai.

2. Batuk berdarah

Saat batuk sudah mengeluarkan darah, ini artinya ada masalah dengan paru-paru

3. Sesak napas

Sesak napas ini biasanya timbul karena adanya sumbatan dalam saluran napas, yang menandakan kanker ada dalam saluran napas atau karena ada cairan. Bedanya dengan asma, yakni sesak napas tidak disertai suara seperti tanda asma.

4. Sakit di dada

Sakit di dada karena kanker paru-paru ini berbeda dengan sakit di dada akibat jantung.

"Kalau jantung jelas lokasinya, nyeri dada kiri, itu waspada dengan penyakit jantung, kalau paru biasanya nyerinya itu kalau kanker sudah invasi, memakan dinding dada, tulang-tulangnya, atau nyerinya karena sudah mengenai selaput paru karena saraf ada di sana, ciri khasnya kalau dia menarik napas dia nyeri," ungkap Elisna.

Lalu apa yang harus dilakukan jika terkena kanker paru? Klik NEXT ya, Bunda.

Jemur baju basah dalam rumah bisa sebabkan masalah paru-paru? Simak dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner GunawanFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari



Ketahui 4 Gejala Kanker Paru Serta Pengobatannya Bun

Doctor shows results to old patient x-ray of the lungs, smoking cigarettes problem

Ketahui 4 Gejala Kanker Paru Serta Pengobatannya Bun/Foto: iStock

Pengobatan Kanker Paru

Elisna mengatakan, karena gejala kanker paru bisa dibilang samar-samar, sebaiknya untuk memastikan harus melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Jika memang terdeteksi kanker, maka harus langsung dilakukan pengobatan.

Nah, saat ini pengobatan kanker paru di Indonesia telah tersedia dalam beberapa pilihan, Bunda, seperti operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan yang paling terbaru ialah imunoterapi.

Dikatakan dr.Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K), Dokter Spesialis Paru Konsultan Onkologi, pengobatan inovatif imunoterapi merupakan sebuah metode pengobatan kanker yang mengoptimalkan kemampuan imun tubuh untuk digunakan sebagai senjata dalam melawan sel kanker.

“Indonesia telah mengenal imunoterapi untuk kanker paru sejak 2016, yang cara kerjanya menstimulasi sistem imun tubuh untuk memberikan respons imunitas antitumor. Cara kerja imunoterapi berbeda dengan kemoterapi. Kemoterapi
berfungsi untuk membunuh sel kanker, sedangkan imunoterapi meningkatkan respons imunitas anti-tumor." ucap Sita.

Di sisi lain, Sita mengingatkan bahwa daripada melakukan pengobatan, lebih baik mengurangi risiko terkena kanker paru. Caranya adalah dengan melakukan penurunan faktor-faktor risiko, seperti hindari paparan asap rokok.

"Kalau sudah merasa tidak beres dengan pernapasan atau paru, langsung ke dokter, agar segera ditangani, jangan sampai sudah lanjut," tuturnya.


(yun/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda