Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Heboh Cabai Dicat Merah, Simak Ciri-cirinya Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Jan 2021 11:52 WIB

Barang bukti cabai rawit diduga dicat warna merah yang beredar di sejumlah pasar di Kabupaten Banyumas, Rabu (30/12/2020).
Heboh Cabai Dicat Merah, Simak Ciri-cirinya Bun/ Foto: Arbi Anugrah/detikcom

Warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dihebohkan dengan cabai dicat merah, Bunda. Pasalnya, cabai dicat merah ini sempat beredar di beberapa pasar yakni Pasar Wage Purwokerto, Pasar Ceremai, Pasar Kemutus, Kecamatan Sumbang. Untungnya, hal ini cepat diketahui ketika para pedagang Pasar Wage Purwokerto mencurigai cabai dicat merah tersebut.

Mereka mengetahui dan melaporkan kejadian ini pada 29 Desember pagi. Saat itu, harga cabai sedang naik hingga Rp60 ribu per kilogramnya. Mendengar laporan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas dan Kantor Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) hingga polisi turun tangan.

"Kita langsung koordinasi dan melakukan pengecekan ke pedagang, lalu mengambil sedikit barang bukti untuk ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Wilayah 1 Purwokerto, Arif Budiman, dikutip dari detikcom.

Dalam waktu tiga hari penyelidikan, seluruh saksi mengarah pada satu pemasok daerah di Kabupaten Temanggung. Berdasarkan informasi tersebut Satreskrim Polresta Banyumas bekerjasama dengan Polres Temanggung menangkap BN (35) warga Desa Nampirejo, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Berry mengatakan BN merupakan petani cabai di Temanggung. BN mengakali cabai-cabai yang terjual di pasar Wage Purwokerto dan beberapa pasar lainnya menggunakan cat semprot, Bunda.

"Inisial BN, 35 tahun, (warga) Temanggung, petani cabai. Mewarnainya menggunakan pylox," ujarnya.

Alasan BN mengecat cabai tak lain karena tergiur dengan harga cabai rawit merah yang mahal mencapai Rp45 ribu per kilogram saat itu. Sementara cabai rawit putih, hijau hanya dihargai Rp19 ribu per kilogram.

Bisa jadi pelajaran untuk kita semua ya, Bunda. Kita perlu tahu bagaimana cara mengetahui cabai dicat dan memilih cabai di pasar. Untuk tahu caranya, baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bun.

Simak juga cara membedakan urat dan lemak di daging mentah:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tips Cantik Sehat Saat PandemiFoto: Mia Kurnia Sari



Ciri-ciri cabai dicat dan cara memilih yang baik

Barang bukti cabai rawit diduga dicat warna merah yang beredar di sejumlah pasar di Kabupaten Banyumas, Rabu (30/12/2020).

Heboh Cabai Dicat Merah, Simak Ciri-cirinya Bun/ Foto: Arbi Anugrah/detikcom

Kepala Kantor Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Banyumas, Suliyanto mengatakan jika dilihat secara kasat mata akan bisa dibedakan mana cabai asli dan cabai yang dicat. Seperti apa ciri-cirinya?

Cabai yang dicat jelas memiliki warna yang mencolok dibandingkan cabai asli. Selain itu, kilap kulit cabai tentu berbeda, kalau cabai dicat pastinya lebih mengkilap dibandingkan cabai asli tanpa cat.

Jangan lupa juga untuk setidaknya memegang satu cabai, jika dicat pastinya cat akan luntur di tangan. Selain dilihat secara fisik, Bunda juga mungkin mencium bau aneh seperti bau kimia yang berasal dari cat.

Nah, bagaimana cara memilih cabai yang kualitasnya baik di pasar? Pertama, perhatikan penampakan luar cabai. Pilih cabai dengan warna yang segar dan tekstur yang tidak keriput. Cabai yang keriput menandakan cabai tersebut tidak segar.

Jika Bunda penyuka pedas, pilih cabai yang lurus dan tidak melengkung. Cabai yang lurus biasanya lebih pedas dari yang melengkung. Lalu, cium aroma cabai. Cabai yang segar memiliki aroma yang pedas sedangkan cabai yang tidak segar cenderung tak memiliki aroma pedas.

Terakhir, perhatikan batangnya, Bunda. Batang cabai segar berwarna hijau dan kuat. Sementara cabai yang tidak segar, batangnya cenderung gelap dan bahkan tumbuh jamur berwarna putih.


(aci/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda