Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Harga Cabai Rawit Sentuh Angka Rp100 Ribu per Kg, Bunda Harus Apa untuk Mengakalinya?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 29 Jul 2024 21:45 WIB

Ilustrasi cabai rawit merah
Harga Cabai Rawit Merah/Foto: Getty Images/iStockphoto/Jamaludin Yusup
Jakarta -

Cabai merupakan salah satu kebutuhan bahan makanan yang dibutuhkan sehari-hari. Namun, belum lama ini dikabarkan harga cabai melambung hingga Rp100 ribu per kilogram, Bunda.

Hal tersebut dibeberkan langsung oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menyebut bahwa harga cabai rawit merah di pasaran saat ini tembus seharga Rp90 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.

Meski begitu, Bapanas turut memberikan solusi yang bisa ditempuh untuk masalah ini. Bapanas menyarankan agar masyarakat menanam cabai sendiri di rumah.

Bapanas minta masyarakat menanam cabai

Sekretarius Utama Bapanas, Sarwo Edhy, mulanya mengungkapkan bahwa harga cabai merah terus meroket. Bukan tanpa alasan, hal ini karena produksinya yang terus menurun akibat faktor cuaca.

"Karena produksinya kurang salah satunya faktor cuaca," kata Sarwo Edhy di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024), dikutip dari detikcom.

Karena masalah ini, Sarwo Edhy pun menjelaskan pihaknya berupaya menghadirkan berbagai solusi. Hal yang pertama adalah masyarakat disarankan untuk menanam cabai sendiri di rumah.

Menurutnya, hal ini tidak sulit untuk dilakukan, Bunda. Program tanam cabai mandiri sebelumnya sudah pernah dilakukan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Bapanas telah menyarankan agar para pemangku kepentingan pertanian membagikan benih cabai ini kepada masyarakat.

"Solusinya, ya, harus nanam. Makanya saya menyarankan teman-teman pertanian untuk menanam bagikan benih cabai ke masyarakat agar dia tanam di pot-pot di teras-teras, pekarangan, kan tidak terlalu sulit," ungkapnya.

Selain menanam cabai sendiri di rumah, ada pula solusi lainnya yang disarankan, Bunda. Solusi kedua adalah membangun screenhouse.

Opsi ini dinilai merupakan solusi jangka panjang karena komoditas cabai sejatinya bisa dipanen tanpa melihat musim.

"Itu salah satu solusi, makanya screenhouse, sehingga panen (cabai) tidak mengenal waktu," tuturnya.

Selain itu, apa solusi yang diberikan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo ya, Bunda? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda