Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Tips Sukses Akuaponik dalam Ember, Mudah Dicoba di Rumah

Hilda Irach   |   HaiBunda

Rabu, 20 Jan 2021 18:47 WIB

Many morning glory are germinating in the aquaponics system.
Ilustrasi akuaponik/ Foto: iStock

Jakarta - Bercocok tanam tidak selalu identik di pedesaan dengan lahan yang luas lho, Bunda. Ada beberapa solusi yang bisa dijadikan pilihan untuk bercocok tanam di lahan sempit daerah perkotaan. Salah satunya akuaponik.

Akuaponik memungkinkan Bunda dapat memelihara ikan sekaligus menanam sayuran dengan memanfaatkan air, serta lahan yang terbatas. Tetapi, sistem bercocok tanam yang satu ini memerlukan peralatan yang cukup banyak dan ribet.

Nah, ada alternatif yang lebih mudah dan bisa diterapkan khususnya bagi Bunda yang masih pemula nih, yaitu dengan sistem akuamber.

Akuamber atau akuaponik di ember menggunakan teknologi yang lebih murah dibandingkan dengan akuaponik biasa. Sesuai namanya, sistem bercocok tanam ini dilakukan di dalam ember, sehingga Bunda bisa menerapkan sendiri di rumah.

Selain lebih mudah, akuamber juga dinilai efisien untuk meningkatkan produksi sayuran dan pertumbuhan ikan lho. Menarik ya, Bunda.

Meskipun akuamber memang aplikasi mudah yang bisa dilakukan di rumah, namun bukan berarti tanpa kendala ya, Bunda. Kendala kerap kali muncul, terutama karena proses bercocok tanam yang tidak terlaksana secara tertib.

Lantas, bagaimana agar sistem akuamber bisa terlaksana dengan baik? Berikut 5 tips sukses akuaponik dalam ember yang mudah dicoba di rumah, dikutip dari buku Akuamber, Akuaponik di Ember.

1. Pengecekan unit akuamber

Meskipun perakitan instalasi akuamber sudah dilakukan secara maksimal, perlu dilakukan pengecekan pasca instalasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kebocoran pada ember, baik karena bolong atau sebagai uji kekuatan ember.

Karena itu, setelah unit dirakit segera isi air sampai batas atas mulut ember. Ini dilakukan sekaligus pengisian air untuk media hidup lele.

Jika benih yang ditebar berukuran kecil (7-9 cm), ketinggian air awal bisa hanya 40-50 cm. Namun, setelah ikan ditebar, ketinggiannya bisa dinaikkan sampai batas maksimal.

2. Pemberian probiotik

Selain melakukan pengecekan, memberi perlakuan probiotik di awal juga tak kalah penting, Bunda. Fungsinya, untuk menciptakan air agar 'kondusif' untuk ikan.

Sebab, Bunda juga tidak mengetahui ada senyawa berbahaya apa yang digunakan untuk pemeliharaan ikan. Karena itu, dengan probiotik, hal tersebut dapat diminimalkan.

Probiotik pun bisa ditambahkan setiap 10 hingga 14 hari sekali, tergantung kondisi air atau bisa bersamaan dengan sipon.

3. Ukuran benih ikan dan pemberian pakan

Agar hasil lebih maksimal, sebaiknya Bunda menggunakan benih ikan yang berasal dari induk unggul dan berkualitas. Hindari membeli bibit yang berukuran seragam atau dalam kondisi yang cacat.

Pemilihan pakan juga tak boleh sembarangan, pakan harus mengandung nutrisi yang cukup untuk ikan, terutama yang kandungan proteinnya disesuaikan dengan kebutuhan ikan. Jangan gunakan pakan yang sudah kadaluwarsa, Bunda.

Sebab, kandungan nutrisinya sudah rusak. Ukuran pakan juga harus disesuaikan dengan bukaan mulut ikan. Dengan demikian, pakan yang diberikan bisa dimakan dan dicerna seutuhnya oleh ikan.

Untuk tips lainnya, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda!

Simak juga cara mudah bikin tanaman hidroponik, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Cerbun Suami Gadai SKFoto: Mia Kurnia Sari

Tips Sukses Akuaponik dalam Ember

Many morning glory are germinating in the aquaponics system.

Ilustrasi akuaponik/Foto: Getty Images/iStockphoto/Puripatch Lokakalin

4. Penanaman dan panen tanaman

Penanaman bibit tanaman dilakukan di dalam gelas air mineral. Meski terlihat simpel, penanaman bibit tanaman tersebut harus ekstra hati-hati dan tidak boleh asal ya, Bunda.

Caranya dengan mengambil bibit semai dari wadah beserta medianya, lalu dipindahkan ke dalam wadah gelas yang sudah dimasukkan media tanam (rockwool atau arang sekam/batok). Satu gelas air mineral dapat dimasukkan 2 hingga 3 bibit.

Memanen tanaman pun juga tidak boleh dilakukan secara asal, Bunda. Cara menanam tiap juga tanaman berbeda. Jika Bunda menanam kangkung, cara memanennya dengan memotong langsung batang bawah dekat pangkal, lalu dibiarkan hingga kangkung tumbuh kembali untuk panen berikutnya. Kangkung tersebut bisa panen hingga tiga kali. Namun, tanaman selada dan pakcoy harus dicabut beserta akar-akarnya.

5. Cara tebar dan panen ikan

Penebaran ikan harus dilakukan berdasarkan prosedur CBIB atau Cara Budidaya Ikan yang Benar. Perlakuannya harus hati-hati agar tingkat stres berada pada level minimal.

Untuk menebar benih ikan, cara yang dapat dilakukan adalah benih ikan tersebut harus diaklimatisasi terlebih dahulu selama lima menit, kemudian baru buka kemasannya. Biarkan benih keluar perlahan dari kemasan tersebut. Barulah setelah itu, tuang benih secara perlahan-lahan.

Sedangkan, dalam memanen ikan harus dilakukan secara hati-hati dan tidak boleh kasar. Gunakan seser yang halus agar ikan tidak terluka saat dipanen. Setelah menguras air sampai habis, ikan bisa ditangkap dengan hati-hati. Setelah itu, tampung ikan pada wadah yang sudah disiapkan sebelumnya.

6. Intensitas cahaya matahari

Sinar matahari juga menjadi faktor penting untuk mensukseskan akuamber nih, Bunda. Idealnya, dalam sehari tanaman harus mendapat sinar matahari selama 8 hingga 10 jam, terutama untuk tanaman jenis kangkung.

Jika kangkung kekurangan sinar matahari, akan membuatnya tumbuh kecil dan daunnya berwarna kekuningan. Sedangkan, ikan yang kekurangan sinar matahari akan membuat airnya cepat bau karena bakteri pengurai limbah ikan kekurangan sinar matahari untuk berkembang.

Oleh sebab itu, tempatkan unit akuamber pada lokasi dimana  terdapat sinar matahari yang banyak ya, Bunda.


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda