Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Dokter Gigi Jadi Mualaf Gara-gara Pandemi COVID-19, Awalnya Penasaran

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 22 Apr 2021 17:09 WIB

Arab woman with veil against orange yellow sky
ilustrasi wanita berhijab/ Foto: Getty Images/iStockphoto/vanbeets

Dalam Islam, seseorang yang menjadi mualaf itu sebelumnya mendapat hidayah atau malah menjemput hidayah itu sendiri. Seorang dokter gigi asal Jakarta, drg.Carissa Grani, MM., AAAK., ceritakan pengalamannya jadi mualaf.

Diundang berbicara di YouTube RasilTV, dokter gigi lulusan FKG Universitas Indonesia ini mengaku baru masuk Islam sekitar setahun lalu. Tepatnya pada 15 Maret 2020 lalu, Bunda.

Carissa dibesarkan di keluarga dan lingkungan Kristen. Di 2010, ia kemudian menikah dengan pria yang merupakan pemeluk Kristen taat, dan dikaruniai tiga anak. "Mantan suami saya, hamba Tuhan, kemudian saya sekarang bertugas sebagai PNS di Jakarta Barat," ujar wanita 37 tahun itu.

Ketika ditanya cara hidayah datang kepadanya, Carissa pun berkaca-kaca menceritakan hal tersebut. Ia tak menyangka bahwa setelah belajar Islam, takdir hidupnya selama ini telah digariskan oleh Allah SWT.

"Memang benar sih kalau apa yang terjadi dalam hidup kita memang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz ya. Itu saya baru tahu juga setelah kembali ke fitrah Islam ini. Saya enggak pernah berpikir suatu saat saya akan berubah jadi Islam," kata Carissa.

"Dengan latar belakang keluarga saya seperti itu, (mantan) suami, ya mayoritas sekolah Katolik. Apa ya.. dari suku juga kan mayoritas adalah non Muslim. Enggak pernah ada dalam pikiran saya akan sampai saat ini," ujarnya.

Semua bermula di bulan Maret 2020 lalu. Saat itu masih awal pandemi dan semua digalakkan untuk pakai masker, Bunda. Ketika diwajibkan sering cuci tangan, enggak boleh jabat tangan, ia kepikiran bahwa ia seperti melihat wanita Muslimah yang sedang menjaga wudhunya.

"Yang enggak boleh salaman, ada beberapa teman kantor enggak mau salaman sama lawan jenis. Kayaknya rasanya gitu banget. Atau melihat wanita yang pakai cadar gitu kan kayaknya foto kan emang kelihatan ya? Terus suaminya emang enggak ketukar ya?" ucapnya.

"Sempat ya mohon maaf, bercandaannya seperti itu lah ya. Tapi enggak tahu kenapa, di awal pandemi itu saya dilihatnya adalah kok kayak orang Muslim. Kayak kita semua seolah dipaksa pakai niqab ya. Ini ajaran agamanya kok baik sekali ya," kata bunda tiga anak ini.

Dengan latar belakang medis, ia awalnya tak belajar doktrin ajaran Islam karena mengaku takut. Namun, rasa penasarannya memuncak hingga ia pun iseng browsing manfaat berwudhu, gerakan salat, kenapa orang pakai niqab.

Carissa kemudian heran, manfaat wudhu, gerakan salat secara ilmiah bisa dibuktikan tapi juga ajaran agamanya masuk. Berawal dari mempelajari itu, akhirnya membuat Carissa tergugah karena semua bisa dijelaskan dengan ilmiah.

Setelah mulai tergerak hatinya, Carissa mengalami pertentangan batin. Ia mempertanyakan kenapa doanya harus berulang-ulang.

"Waktu saya non Muslim, kok doa zikir dihitung sampai 100 kali. Tapi di hati kok kayak ada yang bilang, di bumi ini ada hitungannya semua. Coba satu detik saja, hitungan salah saja berantakan. Kayak kejawab gitu, setiap ragu pasti kejawab," kata Carissa.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.


CARISSA YAKIN DAN UCAP SYAHADAT

Young Woman Praying. Young Muslim woman praying, indoors. Young Muslim woman in beige hijab and traditional clothes praying for Allah, copy space. Arab Muslim woman praying

ilustrasi baca Al-Qur'an/ Foto: Getty Images/iStockphoto/dragana991

Kegalauannya kemudian muncul, Carissa mengaku saat itu berada di persimpangan jalan. Ia masih melakukan ibadah di agama sebelumnya, namun hatinya kosong dan ada keraguan. Dua minggu enggak melakukan ibadah.

Ia kemudian cerita kepada temannya yang beragama Islam, ia kemudian diarahkan ke Mualaf Center, Jakarta Barat. Temannya itu berpesan apabila nanti di Mualaf Center bertemu pembimbing yang menjelekkan agama lain dan tak mengajarkan tauhid lebih baik tidak diteruskan.

"Saya ke sana, itu sudah qadarullah juga. Waktu itu Minggu, 15 Maret itu saya sampai di sana. Terus kaget, bundanya (pembimbing Carissa) aduh saya enggak cancel. Padahal ini hari pertama lockdown. Ya sudah enggak apa-apa, masuk-masuk," katanya.

"Mereka enggak nanya latar belakang saya, langsung jelasin tauhid, rukun iman, rukun islam. Itu diceritakan itu tuh air mata enggak terasa ngalir. Dari jam 9 (pagi) sampai menjelang dzuhur. Bunda tanya, 'Dokter Carissa mau bagaimana'" ujar Carissa.

Carissa mengaku ingin belajar terlebih dahulu, kalau ia yakin, ia masuk Islam. Tapi, ia diingatkan bahwa belajar Islamnya itu tak dihitung pahala karena belum bersyahadat.

"Memang syahadat isinya apa Bunda? 'Percaya Allah itu Esa, Muhammad utusan Allah.' Ya sudah saya syahadat, enggak ada kepikiran apapun saat itu. Bunda enggak jelasin apapun di luar tauhid," kata Carissa.

"Bunda ambilkan gamis, kerudung, azan dzuhur saya dibimbing ucap syahadat. Bunda bilang terakhir, ini informal ya. Kalau Carissa lebih yakin, mau diulang di masjid dengan saksi lebih banyak silakan. Saya enggak ngerasa informal, karena ini di hadapan Allah. Dengan bekal itu saja saya masuk Islam," kenangnya.

Untuk salat pun, Carissa ternyata belajar semua dari YouTube. Ia juga sempat menyembunyikan hal ini dengan keluarga sampai Ramadhan 2020, Bunda.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

BELAJAR SALAT LEWAT YOUTUBE, SUAMI SEMPAT NGAMUK

Young Woman Praying. Young Muslim woman praying, indoors. Young Muslim woman in beige hijab and traditional clothes praying for Allah, copy space. Arab Muslim woman praying

ilustrasi wanita berhijab/ Foto: Getty Images/iStockphoto/dragana991

Setelah masuk Islam, Carissa pun berinisiatif untuk melaksanakan salat pertamanya yaitu salat ashar, Bunda. Saat ditanya temannya apakah sudah bisa, Carissa dengan percaya diri menjawab, "Pakai YouTube!"

Carissa mengenang awal belajar salat, ia menonton video YouTube untuk anak-anak. Hal ini karena pelafalannya pelan-pelan. Sampai akhirnya, hari Rabu, waktunya masuk kantor, ia merasa harus ceritakan hal ini ke teman perempuan.

Begitu diberitahu, temannya kaget sekaligus terharu. Namun, Carissa diingatkan tentang rencana ke depannya setelah memeluk agama Islam. Melihat Carissa sudah menikah, suaminya pemeluk agama yang taat, kemudian punya tiga anak, temannya itu mengingatkan bahwa Carissa sudah bukan mahram lagi dengan suaminya.

"Di dalam hati kaget, tapi di luarnya itu. 'Oh gitu, Bu' Ya sudah itu memang sudah jalan dari Allah kalau tadinya Bunda tanya-nanya, mungkin saya berpikir lagi," ungkap Carissa.

Sejak saat itu ia sering ke kamar anak untuk menghindar tidur dengan suami. Ia juga kala itu belum cerita sama suami dan keluarganya kalau ia masuk Islam, Bunda. Sampai Ramadhan, ia sampai putar otak bagaimana caranya menjalankan ibadah secara diam-diam.

Lambat laun, Carissa ketahuan pula. Reaksi suami dari dokter gigi PNS itu awalnya marah dan tak percaya. Carissa kemudian diminta untuk pergi ke rumah orang tuanya. Hati Carissa tetap pada Islam dan memilih untuk bercerai.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda