Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pria Jepang Nikahi Hijaber, Akrab karena Belajar Islam Ortu Nangis Saat Lamaran

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 21 Apr 2021 05:28 WIB

Hiro dan Lia
Hiro dan Lia / Foto: Instagram @liakato23

Kisah pernikahan beda negara selalu menarik untuk dibahas. Perjalanan panjang yang ditempuh oleh pasangan selalu menyimpan cerita menarik, seperti yang dialami oleh Hiro dan Lia, pasangan Jepang-Indonesia.

Lia adalah wanita muslimah dari Bontang, Kalimantan. Sedangkan Hiro merupakan penganut agama Buddha yang berasal dari Jepang. Keduanya bertemu di Nganget, Tuban, Jawa Timur ketika menjadi sukarelawan untuk sebuah komunitas sosial.

"Agustus 2014 kita berdua jadi volunteer di LCC, komunitas peduli orang kusta. Kami menetap di desa rehabilitasi selama dua minggu dan dipertemukan dalam sebuah game," kata Lia di kanal YouTube Lia Kato.

Lia pun dibuat terkesima oleh Hiro. Diketahui Lia, Hiro telah sering melakukan kegiatan sukarelawan untuk menjalankan kepedulian sosial. Padahal saat itu Hiro sudah tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa.

Banner Pernikahan Putri Nabi MuhammadBanner Pernikahan Putri Nabi Muhammad/ Foto: HaiBunda


"Aku sempat ngebatin, kalau aku menikah nanti aku mau punya suami yang hatinya seperti dia. Pengen yang jiwa sosialnya setinggi dia. Padahal dia kerja part time juga, sibuk banget tapi masih rela melakukan itu," ungkapnya.

Lia dan Hiro akhirnya mulai menjalin hubungan. Namun Hiro harus pulang ke kampung halamannya. Suatu ketika, Hiro menjatuhkan harapan Lia yang sudah baper.

"Aku tanya 'Kamu gimana balik ke Indonesia lagi enggak?' Dia bilang 'Enggak, aku mau ke China'. Dari situ kita sudah berhenti kontakan," kata Lia.

Takdir kembali mempertemukan mereka di 2016. Hiro kembali ke Indonesia untuk berlibur ke Yogyakarta bersama temannya. Namun temannya membatalkan perjalanan sehingga Hiro harus pergi seorang diri ke Indonesia.

Ia pun kembali mengontak Lia. Sayangnya, Lia menolak ajakan Hiro untuk menemaninya pergi ke Yogyakarta. Ia justru mengajaknya datang ke pesta pernikahan sang bibi. Di sana, Hiro bertemu dengan keluarga Lia untuk pertama kalinya.

"Abi baik banget. Umi juga ramah banget. Kalau adiknya yang paling kecil masih malu-malu," ucap Hiro.

Pertemuan itu membuka jalan Lia dan Hiro ke arah pernikahan. Hiro pun melamar kekasihnya. Saat itu keluarga Lia tak bisa menahan tangis. Orang tuanya sedih karena anak mereka akan diboyong ke Jepang. Hal itu membuat Hiro merasa amat bersalah, Bunda.

"Lagsung dibawa jauh banget ke Jepang itu mungkin Abi dan Umi sedih banget kan. Hiro merasa bersalah karena bikin semua orang menangis. Jadi dia menjamin aku enggak bakal kenapa-kenapa, dia janji bakal ngelindungin aku," ujar Lia.

Hal itu membuat keluarga Lia jadi lebih sedikit tenang. Simak kelanjutan kisah mereka di halaman seanjutnya.

Saksikan juga video kisah Nadia Vega yang bertemu suami bule di Belanda dan jadi mualaf.


PERJUANGAN MEMINTA RESTU

Hiro dan Lia

Foto: Instagram @liakato23

Tangisan orang tua Lia membuat hati Hiro begitu tertusuk. Ia merasa sangat bersalah telah merebut putri kesayangan mereka. Namun meski diselimuti dengan tangis haru, keluarga Lia menerima lamaran Hiro.

"Rasanya tuh kayak ada orang yang menusuk jantungku. Ya sebenarnya bahagia banget waktu itu. Mereka terima lamaran aku kan, tapi aku kayak aduh. Semua orang nangis kan," ucap Hiro.

Menurut Lia, tak orang tuanya tidak semata-mata menerima lamaran Hiro. Mereka terlebih dahulu menelusuri asal-usul Hiro dan bagaimana karakternya. Sehingga ketika Hiro datang melamar, mereka bisa menentukan jawaban.

"Mereka cari tahu tentang keluarga Hiro, tanya-tanya ke temen di Indonesia yang kenal sama beliau bagaimana orangnya, prosesnya panjang sekali sampai akhirnya mereka bisa memutuskan," kata Lia.

Tak hanya meminta restu kepada orang tua Lia, Hiro juga mengalami cobaan ketika menghadapi orang tuanya sendiri. Bukan terhalang restu, ia justru kesulitan meminta izin ketika akan menjadi mualaf.

Lanjutkan di halaman berikutnya, Bunda.

BERJUANG JADI MUALAF

Hiro dan Lia

Foto: Instagram @liakato23

Hiro dibesarkan di keluarga yang taat beragama, Bunda. Kakek dan neneknya kerap membawa Hiro ke kuil ketika masih kecil. Hal itu membuat Hiro mendapat tentangan keras untuk menjadi mualaf dari sang Bunda.

"Dia benar-benar tidak setuju. Dia bilang enggak apa-apa menikah dengan orang Indonesia asal jangan pindah ke Islam. Setiap aku bilang ke ibuku mau masuk Islam beliau kayak enggak mau mendengar ceritaku. Aku sudah coba berkali-kali. Sudah empat kali beliau nangis. Pernah marah juga," ungkap Hiro.

Lagi-lagi Hiro harus melihat sosok orang tua yang menangis. Namun hal itu tidak mematahkan niatnya untuk memeluk Islam. Ia mencoba melakukan pendekatan perlahan-lahan.

Suatu ketika, Hiro akhirnya membawa Lia berkunjung ke rumah orang tuanya di Jepang. Tak disangka, hijaber cantik itu justru disambut dengan sangat baik oleh mereka. Pertemuan dengan Lia berhasil membuka hati kedua orang tua Hiro.

"Setelah ketemu langsung sama aku, mereka sudah mulai terbuka. Aku enggak ngelakuin apa-apa, bersikap seperti biasa saja. Tapi alhamdulillah ibunya jadi terbuka, mereka akhirnya tahu kalau muslimah tidak seburuk yang dibayangkan," ujar Lia.

Hiro pun menjadi mualaf. Lima tahun saling mengenal, Lia dan Hiro akhirnya naik ke pelaminan di tahun 2019. Pernikahan mereka digelar di kampung halaman Lia dan mengusung konsep perbaduan budaya Jepang-Indonesia.

Hiro mengucap dua kalimat syahadat dalam bahasa Indonesia di hadapan para tamu. Tak lama menikah, Lia langsung diboyong ke Jepang dan membangun rumah tangga bersama suaminya. Mereka dikaruniai putri bernama Qiana Kato pada 25 Juli 2020.


(anm/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda